2.141 Lembar Surat Suara Rusak, Ada Bercak Hitam di Logo Parpol

Kota Sukabumi

2.141 Lembar Surat Suara Rusak, Ada Bercak Hitam di Logo Parpol

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 21:30 WIB
Gudang penyimpanan logistik pemilu di Sukabumi
Gudang penyimpanan logistik pemilu di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebanyak 2.141 lembar surat suara untuk pemilihan anggota DPR RI di Kota Sukabumi rusak. Jumlah surat suara rusak atau cacat itu ditemukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi saat menyortir surat suara.

Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Kota Sukabumi, surat suara yang telah disortir pada hari pertama dan kedua ada sebanyak 78.967 lembar. Dari jumlah tersebut, 2.141 lembar dinyatakan tidak layak dan rusak, sedangkan 78.967 lainnya dalam kondisi baik.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi Imam Sutrisno mengatakan, jenis kerusakan pada surat suara didominasi dengan adanya bercak tinta hitam, baik di logo partai politik maupun di gambar caleg. Pihaknya memutuskan untuk mengkategorikan surat suara itu rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara kami putuskan itu masuk dalam kategori surat suara rusak mengantisipasi nanti pemilih menginterpretasikan itu sebagai petunjuk. Itu kan kita juga takut diprotes ini mengarahkan untuk memilih partai A, mengarahkan untuk memilih caleg B," kata Iman saat ditemui di kantor KPU, Jalan Otista, Kota Sukabumi, Rabu (10/1/2024).

Lebih lanjut, KPU akan melakukan koordinasi dengan pihak penyedia guna proses pemusnahan. Surat suara yang rusak itu, kata dia, sudah dipisahkan dengan surat suara yang kondisinya baik.

ADVERTISEMENT

"Kalau secara regulasi itu nanti surat suara rusak ini kan akan dimusnahkan, hanya saja kita menunggu koordinasi dengan pihak penyedia jika diperlukan bukti dari surat suara yang dinyatakan rusak maka wajib kami dokumentasikan dulu untuk nanti menjadi bahan kita meminta ganti terkait yang rusak," ujarnya.

"Jadi itu sudah dipisahkan kita sudah sediakan boks berlabel juga untuk mengantisipasi agar tidak tercampur dengan yang lain. Setelah itu kami sedang melakukan komunikasi dengan pihak penyedia, baru nanti koordinasi lebih lanjut soal langkah langkah pemusnahannya seperti apa," tutupnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads