Para pengungsi bencana longsor Gunung Anaga di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian. Mereka belum pulang ke rumah lantaran belum aman.
Salah satunya titik pengungsian di SDN 2 Sukamulya. Lokasi pengungsian ini sekaligus jadi pusat kontrol.
Mereka bertahan di lokasi pengungsian karena tempat tinggalnya masih belum dinyatakan aman oleh petugas. Longsoran tanah, bebatuan hingga pohon masih dibiarkan dan belum dilakukan upaya pembersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan analisis petugas, tanah di gunung itu masih labil dan khawatir terjadi longsor susulan. Apalagi jika kondisi hujan deras maka akan membahayakan petugas atau warga sekitar.
Salah satu pengungsi, Acih, mengatakan dia sudah mulai beradaptasi dengan suasan di tempat pengungsian. Tempat tidur, logistik dan keperluan lainnya saat ini sudah cukup. Namun dia mengaku butuh tambahan pakaian sebab pakaiannya sebagian ditinggal di rumah.
"Sudah dua malem tidur di sini, Alhamdulillah sudah terbiasa. Yang diperlukan baju paling, baju kita sama anak-anak karena makanan mah ada, matras buat tidur juga di kasih," ujar Acih yang rumahnya rusak akibat tertimpa longsoran.
Acih sempat pulang melihat kondisi rumah tadi pagi. Namun dia bergegas kembali ke tempat pengungsian karena takut terjadi longsor susulan.
"Tadi pagi pulang dulu, lihat rumah hancur dapurnya, saya gak berani lama-lama di sana takut. Jadi gak bawa baju lagi," katanya.
Saat ditanya kelanjutan kehidupannya, ia menyebutkan akan mengikuti arah petugas dan pemerintah. Jika harus di relokasi maka ia bersedia demi keamanan dan kenyamanan.
"Harapannya cepat normal seperti biasa, ke rumah kalau bisa. Kalau di rumah takut, kalau masih di sini juga takut. Kalau bisa mah pindah, ke mana aja yang bawa yang penting aman (relokasi)," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Yeyen, meski rumahnya tidak rusak, namun ancaman bahaya mengintai karena rumahnya bersebelahan dengan gunung. Dia pun mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Saya takut jadi ngungsi, rumahnya di bawah deket gunung sama titik longsor, iya bersedia kemana aja agar aman," pungkas Yeyen
Sementara berdasarkan data harian di papan informasi yang di tempel BPBD Purwakarta, terhitung sejak Jumat (5/1) pukul 22.00 WIB, jumlah pengungsi sebanyak 1.796 jiwa dari 520 Kepala Keluarga. Jumlah itu akumulasi dari 3 RT yakni RT 16 - 18 di RW 04 Desa Sukamulya.
(dir/dir)