Penjelasan Menteri PUPR soal Twin Tunnel Cisumdawu Pascagempa Sumedang

Penjelasan Menteri PUPR soal Twin Tunnel Cisumdawu Pascagempa Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 04 Jan 2024 12:52 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengecek kondisi twin tunnel Tol Cisumdawu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengecek kondisi twin tunnel Tol Cisumdawu. Foto: Nur Azis/detikJabar
Sumedang -

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa terowongan kembar (twin tunnel) Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) kondisinya aman secara struktural. Serta, tidak terjadi retakan pascagempa di Kabupaten Sumedang.

"Secara visual tidak ada retakan, secara visual," terang Basuki saat meninjau langsung terowongan kembar Tol Cisumdawu, Rabu (3/1/2024) malam.

Basuki melanjutkan berdasarkan data grafis dari alat Structural Health Monitoring Systems (SHMS) atau Sistem Pemantauan Kesehatan Struktural yang terpasang di dalam terowongan diketahui bahwa pengaruh guncangan gempa yang telah melanda cenderung lebih kecil dibandingkan pengaruh suhu udara sehari-hari terhadap beton terowongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya tidak ada dampak dari gempa (Sumedang) terhadap keregangan (beton terowongan) ini," ungkap Basuki.

Basuki kemudian menjelaskan bahwa material beton akan terpengaruh oleh kondisi suhu udara. Maka dari itu, kata Basuki, dalam sebuah struktural terowongan atau jembatan terdapat sebuah joint (desain sambungan) yang tidak lain untuk mengakomodasi susut kembangnya beton atau besi akibat pengaruh suhu.

ADVERTISEMENT

"Jadi beton ini kan ketika suhu udara siang dan malam, panas dan dingin itu kan ada regangan sama susutan. Nah dampak dari gempa ini ternyata lebih kecil dibanding pengaruh susut kembangnya karena suhu," ungkap Basuki.

"Makanya di setiap jembatan ada joint, itu untuk mengakomodasi susut kembangnya beton maupun besi," papar Basuki menambahkan.

Ia menegaskan, berdasarkan data alat SHMS diketahui bahwa gempa yang telah melanda pengaruhnya lebih kecil dibandingkan pengaruh suhu udara sehari-hari.

"Ini yang diukur melalui alat SHMS, ternyata (gempa kemarin) lebih kecil dibanding pengaruh suhu, padahal ini di Bandung, pengaruh suhu siang dan malam kan lebih besar pengaruhnya," ujarnya.

"Dari data dua itu saja maka terowongan ini aman, dari segi struktural aman, berikut jembatan-jembatan yang ada di Tol Cisumdawu, itu semua kita cek," terang Basuki.

Berita sebelumnya, BNPB melaporkan gempa M 4,8 di Sumedang mengakibatkan dinding twin tunnel atau terowongan kembar Tol Cisumdawu mengalami keretakan.

Setelah dicek, PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku pengelola pun memastikan tidak ada keretakan seperti informasi yang beredar.

Dalam keterangannya, Direktur Teknik dan Operasi PT CKJT Bagus Medi Suarso menyatakan, pagi tadi pihaknya telah mengecek kondisi twin tunnel. Setelah diperiksa, keteretakan di dinding terowongan kembar itu rupanya hanya kotoran dari sarang laba-laba.

"Setelah kami cek, tidak ada retakan. Sepertinya video yang tersebar semalam itu terjadi akibat pantulan cahaya yang membuat kondisi terowongan seperti retak, padahal itu hanyalah kotoran dari sarang laba-laba," kata Bagus seperti dikutip detikJabar, Senin (1/1/2024).

(sud/sud)


Hide Ads