BNPB melaporkan gempa M 4,8 di Sumedang mengakibatkan dinding twin tunnel atau terowongan kembar Tol Cisumdawu mengalami keretakan. Setelah dicek, PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku pengelola pun memastikan tidak ada keretakan seperti informasi yang beredar.
Dalam keterangannya, Direktur Teknik dan Operasi PT CKJT Bagus Medi Suarso menyatakan, pagi tadi pihaknya telah mengecek kondisi twin tunnel. Setelah diperiksa, keteretakan di dinding terowongan kembar itu rupanya hanya kotoran dari sarang laba-laba.
"Setelah kami cek, tidak ada retakan. Sepertinya video yang tersebar semalam itu terjadi akibat pantulan cahaya yang membuat kondisi terowongan seperti retak, padahal itu hanyalah kotoran dari sarang laba-laba," kata Bagus seperti dikutip detikJabar, Senin (1/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun memastikan kondisi Twin Tunnel Tol Cisumdawu dalam keadaan aman. Bahkan kata Bagus, kotoran sarang laba-laba yang dinarasikan sebagai keretakan dinding tersebut kini telah dibersihkan petugas di lapangan.
"Kondisinya aman. Karna setelah kita bersihkan, hilang kotorannya" ucapnya.
Sementara, Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Ditjen Bina Marga, Fahmi Aldiamar membenarkan konfirmasi tersebut. Dari hasil inspeksi, ia memastikan Tol Cisumdawu masih layak digunakan para pengendara.
"Setelah kami inspeksi, struktur twin tunnel untuk operasional aman dilewati pengguna jalan" pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, BNPB melaporkan gempa M 4,8 di Sumedang mengakibatkan dinding Twin Tunnel atau terowongan kembar Tol Cisumdawu mengalami keretakan. Pemprov Jawa Barat pun kemudian ikut turun tangan untuk mengecek informasi tersebut.
Saat itu, BNPB melaporkan ada dampak kerusakan akibat gempa magnitudo (M) 4,8 di Sumedang. Gempa menyebabkan dinding Cisumdawu twin tunnel retak.
Gempa di Sumedang terjadi di malam tahun baru atau pada Minggu 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB. Gempa ini diawali oleh dua gempa bumi pembuka (foreshock) berkekuatan M 4.,1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3,4 pada pukul 15.38 WIB.
Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, gempabumi yang kedua (M 4,1) dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat Sumedang selama 2-3 detik. Guncangan itu membuat warga panik dan berhamburan keluar ruangan.
Selain itu, gempa juga menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding. Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.
(ral/sud)