Sejumlah pasien RSUD Sumedang yang dievakuasi ke tenda darurat di luar ruangan merasakan kegerahan. Pasalnya, kondisi tenda tidak dilengkapi alat pendingin ruangan.
Pantauan detikJabar, para pasien yang terbaring di dalam tenda darurat yang ditempatkan di Jalan Prabu Geusan Ulun tampak sedang dikipasi secara manual oleh keluarganya.
Bagi orang yang sehat, suhu di dalam tenda memang cukup panas terlebih bagi pasien. Suhu panas, salah satunya akibat pantulan dari jalan beraspal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 238 Rumah Rusak Imbas Gempa Sumedang |
Seperti yang dirasakan Wati (41), seorang ibu yang tengah menunggu anaknya yang sakit.
"Iya ini panas banget, harusnya kedua sisi tenda ditutup agar panas dari aspal tidak memantul ke dalam tenda dan harusnya ada pendingin ruangan," ungkapnya kepada detikJabar di lokasi.
Anaknya Wati, Muhammad Ziad (12) menjadi salah satu pasien yang dievakuasi ke tenda darurat pasca gempa yang terjadi.
Anaknya dilarikan ke RSUD Sumedang lantaran mengalami penurunan trombosit secara terus menerus akibat sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). "Anak saya sedang sakit DBD, trombositnya turun terus kemarin, 80 ribu trombosit per mikroliter, terus kemarin sore 50 ribu dan pagi ini 25 ribu," terangnya.
Panasnya suhu udara tenda darurat dirasakan oleh Piyan (30) yang sedang menunggu ibunya yang tengah sakit. "Iya panas banget ini, harusnya mungkin ada kipas angin, jadi bisa meringankan suhu karena ini masuk ke ruangan juga belum pasti," terangnya.
Berita sebelumnya, Jumlah rumah rusak akibat gempa tercatat ada 138 unit rusak ringan dan 100 unit rusak berat. Rumah-rumah yang rusak berada di wilayah Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Cimalaka.
Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat meninjau kondisi pasien di RSUD Sumedang bersama Forkopimda Sumedang, Senin (1/1/2024) pagi.
"Jumlah rumah rusak ringan ada 183 unit, rusak berat 100 unit berada di Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Sumedang Utara," tutur Herman.
Sementara untuk kondisi RSUD Sumedang, kata Herman, ada tiga ruangan yang mengalami retakan yakni ruang VIP, Paviliun dan ruang Sakura.
Pasien-pasien yang ada di tiga tuangan tersebut kini telah dievakuasi ke tenda darurat yang berada di depan RSUD Smedang.
"Pasien ke tiga ruangan telah dievakuasi ke tenda lapangan yang sudah kami pasang di depan RSUD," ujarnya.
(sud/sud)