.webp)
Dua petak rumah di kawasan Jalan Cikaso Barat, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul hangus terbakar. Korsleting listrik diduga jadi penyebab api melahap habis bangunan dan seisinya.
Pantauan detikJabar pukul 12.30 WIB, api telah berhasil dipadamkan. Sebanyak lima unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Syamsi pemilik rumah menuturkan dirinya tidak tahu persis awal mula kebakaran terjadi. Dia baru mengetahui api muncul setelah saudaranya memberi tahu ada asap muncul dari dalam rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebakaran rumah awalnya saya sendiri tidak tahu karena saya di depan, terus istri juga lagi keluar. Habis gitu saudara yang rumahnya di sebelah nyusul, ngasih tau ada asap dan saya lari ke rumah pas buka pintu di belakang sudah ngepul (asap)," kata Syamsi di lokasi.
Syamsi menduga, kebakaran dipicu adanya korsleting listrik. Sebab sehari sebelumnya, ada percikan api yang muncul dari salah satu lampu di rumahnya.
"Karena kemarin memang lampu di belakang itu pas hujan mengeluarkan percikan, karena air bocor kena lampu. Kemungkinan lupa lampu itu tidak dimatiin, kemungkinan korsleting listrik," ujarnya.
Akibat kebakaran itu, Syamsi diperkirakan merugi hingga ratusan juta. Sebab dua sepeda motor yang terpakir di dalam rumah ludes terbakar. Selain itu, uang tabungan yang tersimpan juga tidak sempat diselamatkan.
"Alhamdulillah sempat menyelamatkan satu motor, cuma ada motor lainnya, berkas-berkas dan tabungan ya habis. Terus yang disebelah ada motor saudara juga gak sempat dikeluarin," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Suparman menuturkan, saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. "Ini masih dalam penyelidikan kita belum bisa menentukan penyebab pastinya," ucap Suparman.
Dia menyebut api melahap habis rumah dan seisinya. Saat ini kata dia, api berhasil dipadamkan dan sedang dalam tahap pendinginan. Menurutnya pemadaman sempat terkendala akses jalan yang sempit.
"Pemadaman terkendala kondisi jalan yang sempit sehingga menghambat proses pemadaman, karena daerah sini padat penduduk," pungkasnya.
(bba/sud)
