Infeksi Jamur Mematikan Menyebar di Kalangan Tentara Israel

Kabar Internasional

Infeksi Jamur Mematikan Menyebar di Kalangan Tentara Israel

Tim 20detik - detikJabar
Sabtu, 30 Des 2023 21:00 WIB
NORTHERN GAZA, GAZA- DECEMBER 15: An Israeli soldier exits a tunnel near the border with Israel on December 15, 2023 in northern Gaza Strip. The Israel Defense Forces say this is the largest tunnel theyve found yet in Gaza, comprising branches that extend well over four kilometers (2.5 miles) and reaches 400 meters (1,310 feet) from the Erez crossing. The IDF alleges the project of building the tunnel was led by Mohammed Sinwar, the brother of Hamas leader Yahya Sinwar and was used as part of the Oct. 7 attack, funnelling fighters near the Erez crossing and Israeli border communities. As the IDF have pressed into Gaza as part of their campaign to defeat Hamas, they have highlighted the militant groups extensive tunnel network as emblematic of the way the group embeds itself and its military activity in civilian areas. (Photo by Amir Levy/Getty Images)
Tentara Israel di terowongan Gaza (Foto: Getty Images/Amir Levy)
Gaza -

Infeksi jamur mematikan dilaporkan mulai menerpa sejumlah tentara Israel. Bahkan di antaranya, ada yang meninggal dunia akibat jamur mematikan tersebut.

Muncul kekhawatiran penularannya mulai menyebar ke masyarakat sipil. Kementerian Kesehatan Israel menyebut cedera serius yang dialami para tentara berdampak serius pada sistem kekebalan tubuh. Otomatis mereka lebih berisiko tertular infeksi jamur mematikan.

"Ini adalah fenomena yang diketahui dunia medis dan juga terjadi pada kasus-kasus yang tidak berhubungan dengan cedera di medan perang. Dalam kasus cedera serius dan kompleks di lapangan, sumber penularannya bisa dari tanah, tapi ini bukan kejadian baru atau hanya terkait dengan Gaza," kata pernyataan itu, dikutip dari Times of Israel, Jumat (29/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan satu atau lebih tentara IDF yang terluka ditemukan mengalami infeksi parah membuat masyarakat khawatir tentang dampaknya terhadap pasukan darat lain, para sandera yang ditahan, dan kesehatan masyarakat Israel.

Prof Nadav Davidovitch, ahli epidemiologi yang mengepalai Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Ben-Gurion di Negev, mengatakan infeksi yang tidak dapat diobati bukanlah bahaya publik Israel.

ADVERTISEMENT

Menurut Davidovitch, jenis infeksi resisten terhadap antimikroba yang dibawa tentara terluka dari Gaza pada umumnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Mereka meyakini, para tentara mengalami hal tersebut lantaran sistem kekebalan tubuh yang lemah.

"Kita berbicara tentang seorang tentara yang berada di lapangan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian terluka parah, misalnya, akibat ledakan yang mematahkan tulang dan kulitnya," kata Davidovitch.

"Jika dia berbaring di tanah yang terkontaminasi, mungkin karena kotoran, lukanya bisa terinfeksi. Kita melihat hal ini pada perang-perang sebelumnya. Ini bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Infeksi Jamur Mematikan Tentara Israel Disebut Berpotensi Menyebar ke Warga Sipil

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads