COVID-19 Kembali Mengintai Warga Jabar di Akhir Tahun 2023

Round-up

COVID-19 Kembali Mengintai Warga Jabar di Akhir Tahun 2023

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 30 Des 2023 08:00 WIB
Coronavirus Covid-19
Ilustrasi COVID-19. Foto: Getty Images/loops7
Bandung -

Di penghujung tahun 2023, ancaman COVID-19 kembali mengintai. Belum lama status pandemi dicabut, beberapa daerah di Indonesia tak terkecuali Jawa Barat, terancam corona virus lagi.

Di Kota Tasikmalaya contohnya, lima orang terdeteksi positif COVID-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan kelimanya mengalami gejala ringan dan tengah menjalani isolasi mandiri.

"Iya ada lima kasus baru, setelah lama nihil. Tapi gejala ringan dan sudah isolasi mandiri," kata Asep, Jumat (29/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan lima orang itu tidak saling berkaitan dan terdeteksi ketika menjalani pengobatan di sebuah fasilitas layanan kesehatan swasta. Kelima pasien itu sebelumnya bepergian ke luar kota, bahkan salah seorang di antaranya baru pulang dari luar negeri.

Ia menyebut, tren kemunculan kembali penyakit COVID-19 terjadi hampir di semua daerah di Indonesia. Namun menurut dia fenomena ini bukan sesuatu yang harus ditakutkan, cukup diwaspadai dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

ADVERTISEMENT

"Jangan takut, tapi tetap waspada. Intinya kalau mengalami gejala pilek, sakit kepala, nyeri badan segera berobat. Kemudian usahakan isolasi mandiri, jangan ketemu orang tua atau anak-anak. Istirahatkan, banyak minum, makan yang bagus," imbau Asep.

Asep juga menambahkan saat ini mayoritas Puskesmas sudah kehabisan alat untuk mendeteksi penyakit yang sempat menjadi pandemi beberapa tahun lalu.

Sehingga kewaspadaan dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah agar penyakit ini tak lagi meluas dan membahayakan. Masyarakat yang belum menuntaskan vaksinasi juga diimbau untuk mendapatkan vaksinasi.

"Memang alat pendeteksi COVID-19 sudah habis, jadi masyarakat harus ke fasilitas kesehatan atau swasta untuk memeriksa. Kalau untuk perawatannya memang ditanggung BPJS," jelas Asep.

Serupa dengan Kota Sukabumi, Jawa Barat yang bahkan punya catatan kasus lebih banyak. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat penambahan kasus COVID-19 terjadi di bulan Desember 2023, yakni 10 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, drg Wita Darmawanti mengatakan secara total ada 124 warga positif COVID-19, 118 di antaranya sembuh dan 6 orang masih isolasi mandiri.

"Iya saat ini masih landai tapi tetap ada penambahan. Sebelum-sebelumnya 114 itu terakhir di bulan Mei 2023, baru ada kenaikan kasus lagi di tanggal 15 Desember 2023 sampai sekarang," kata Wita saat dikonfirmasi detikJabar.

Dia mengatakan, warga yang terpapar COVID-19 ini memiliki riwayat perjalanan dari Jepang dan Bali. Mereka mengalami gejala COVID-19 seperti flu, batuk hingga sesak nafas.

"Kalau yang awal kita temukan perjalanan dari Jepang, satu lagi dari Bali. Setelah itu pastinya kemana-mana, mobilitas orang sudah tinggi jadi mungkin sudah tidak bisa lagi tracing darimana, dalam penyelidikan epidemiologinya ya kita kontak eratnya sudah tidak bisa menentukan dari perjalanan mana yang terakhir," ujarnya.

Wita mengatakan, saat ini pihaknya masih mengupayakan pemberian vaksinasi COVID-19 baik untuk dosis ketiga dan keempat. Layanan vaksinasi itu dibuka sejak pukul 08.00-12.00 WIB di Gedung Juang, Kota Sukabumi.

(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads