Bentrok Berdarah PKL Vs Satpol PP di Bandung

Round Up

Bentrok Berdarah PKL Vs Satpol PP di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 23 Des 2023 08:00 WIB
Situasi terkini bentrokan antara Satpol PP dengak PKL Dalem Kaum Kota Bandung.
Situasi usai bentrokan antara Satpol PP dengan PKL Dalem Kaum Kota Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Suasana kawasan Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung berubah mencekam pada Jumat (22/12) siang. Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan itu terlibat bentrok dengan petugas Satpol PP.

Peristiwa ini bermula dari penertiban PKL di kawasan Jalan Dalem Kaum. Dari informasi yang diperoleh, kericuhan tak terelakkan setelah penertiban lapak disertai aksi kekerasan.

Hal ini disampaikan oleh salah satu PKL Dalem Kaum, Yadi. Ia menceritakan bahwa mulanya situasi berlangsung kondusif. Namun usai salat Jumat, para PKL mengaku diserang dengan cara dipukul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadinya kondusif. Setelah 10 menit udah Jumatan, kita diserang langsung, dipukul. Posisinya (PKL) sudah pada jualan semua," kata Yadi.

Sejumlah personel Satpol PP itu kata Yadi, melakukan aksi kekerasan dalam upaya penertiban para PKL. Mereka disebut nekat memukul, menyeret orang yang dianggap melawan, hingga menginjak-nginjak pedagang yang mencoba bertahan.

ADVERTISEMENT

Pun katanya, sebelum kericuhan terjadi, pihak Satpol PP tidak memberikan imbauan apapun kepada para pedagang. Mereka justru langsung merangsek dan melakukan dugaan kekerasan saat menertibkan para pedagang.

Akibatnya, 7 PKL dilaporkan mengalami luka dari insiden tersebut. Satu di antaranya merupakan ibu-ibu yang disebut bertahan saat penertiban.

"Tiba-tiba mereka nyerang, tangkap, pukul, tangkap, pukul semua. Menurut saya itu tidak manusiawi, masak pemerintah bertindak sewenang-wenang begitu," tegas Yadi.

Ia mengaku, penertiban Satpol PP tersebut merupakan buntut penolakan PKL yang tidak mau direlokasi ke area basement Alun-alun Bandung. Para PKL mengaku sebelumnya telah berulang kali melayangkan keberatan untuk direlokasi dari tempat tersebut.

"Jadi awal permasalahannya, PKL di sini dilarang berjualan. Kami sempat dimediasi, tapi tidak ada kata sepakat. Kami ini sudah hampir 2 minggu enggak jualan, karena nurutin imbauan dari Satpol PP. Akhirnya hari ini kami berinisiatif jualan lagi," ujar Yadi.

Berdasarkan jumlah yang Yadi data, ada 500-an PKL yang berjualan di kawasan Dalem Kaum. Sementara, lahan rekolasi baru hanya bisa menampung untuk 52 lapak PKL.

Sebetulnya, kata Yadi, PKL bersedia untuk ditertibkan. Asalkan, mereka diizinkan tetap berjualan di area pedestrian di Kota Bandung tersebut. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, para pedagang menyatakan akan bertahan terus di Dalem Kaum.

"Tuntutan kami tidak mau direlokasi. Kami bersedia untuk diatur, ditertibkan. Tapi kalau dipindahkan, harus yang layak tempatnya tidak seperti lokasi sekarang," ungkapnya.

"Yang kami lakukan untuk mencari makan, bukan kejahatan, kami hanya bertahan untuk hidup. Tolong yang memberikan kebijakan lihat ke lokasi, apa yang terjadi. Jangan cuma beri perintah, akhirnya korbannya rakyat kecil kayak gini. Kalau tuntutan kami enggak dikabulkan, kami akan tetap bertahan terus di sini," lanjut Yadi.

Yadi pun mengatakan imbas 7 orang pedagang mengalami luka-luka, mereka berencana menempuh jalur hukum setelah menerima aksi dugaan kekerasan dari petugas di lapangan.

"Yang jadi korban akan kita tempuh jalur hukum, akan kita laporkan. Sekarang lagi divisum, ini masalahnya menyangkut HAM," kata Yadi.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Tibumtranmas Satpol PP Kota Bandung Yayan Ruyandi membenarkan bahwa kericuhan memanas selepas salat Jumat.

"Sebelum Jumatan tadi masih tertib, habis Jumatan mereka langsung setelah dipindahkan sengaja jualan lagi di Jalan Dalam Kaum. Sejak awal kami sudah berusaha dengan cara humanis, namun malah kerusuhan itu terjadi," kata Yayan dihubungi detikJabar.

Ia mengatakan, kerusuhan tersebut menyebabkan tiga personel Satpol PP alami luka-luka. Saat dihubungi, Yayan tengah membawa tiga petugasnya ke RS Muhammadiyah Bandung.

"Kerusuhan terjadi, dua orang kena minyak panas karena ada yang jualan dan disemburin ke petugas. Sementara satu orang terlibat saling dorong dengan pedagang sehingga ada luka pada bagian tangan setelah terkena tangga," ucap Yayan.

"Saat itu kami langsung menelpon ambulan, kami langsung antar ke RS Muhammadiyah. Ini di perjalanan, kami nanti akan visum dan lapor ke Korsek," lanjutnya.

Dalam keterangan versi Satpol PP, penertiban tersebut sejatinya sudah berlangsung kondusif pada awal Desember. Selama sosialisasi pun tidak ada komentar penolakan. Namun baru-baru ini para PKL menolak dengan alasan takut dagangannya tak laku.

"Pada rapat tanggal 4-7 itu situasi masih humanis. Saat sosialisasi pun kami sudah panggil koordinator pedagang, semua sudah hadir. Tapi saat itu nggak terlalu banyak komentar, kalau seperti itu kan berarti menerima. Sempat ada tolakan hanya saat pemerintah belum menata betul basement," kata Yayan.

"Sampai akhirnya tanggal 12 Desember sempat ada demo tapi nggak begitu banyak (massa). Sekitar tanggal 7-12 (Desember) itu relokasi PKL jadi belum sesuai harapan, menolak dipindah padahal sudah ditata, dibuatkan segala keperluannya. Mereka hanya tinggal dagang tapi menolak, alasannya jualnya gak mungkin laku," lanjutnya.

Ia menegaskan, bahwa pihaknya hanya menegakkan Perda soal PKL yang ada sejak tahun 2011. Dalam Perda tersebut, ditetapkan bahwa Jalan Dalem Kaum merupakan salah satu dari 7 titik kawasan sekitar Alun-alun yang merupakan zona merah.




(aau/dir)


Hide Ads