Perlintasan TKP KA Feeder Vs Mobil Akhirnya Dipasangi Palang Pintu

Perlintasan TKP KA Feeder Vs Mobil Akhirnya Dipasangi Palang Pintu

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 21 Des 2023 18:43 WIB
Palang Pintu di Perlintasan Sebidang TKP KA Feeder Vs Mobil
Palang Pintu di Perlintasan Sebidang TKP KA Feeder Vs Mobil (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Perlintasan sebidang di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya dipasangi palang pintu.

Palang pintu yang terpasang bukan palang pintu otomatis dengan suara 'tinut...tinut' sebagai penanda jika ada kereta hendak melintas. Melainkan palang pintu berbahan besi dengan bandul di bagian ujungnya. Berfungsi sebagai pemberat karena harus dioperasikan secara manual oleh relawan penjaga perlintasan.

Palang pintu manual dengan corak putih merah itu dipasang usai adanya kecelakaan maut antara KA Feeder dengan mobil yang menewaskan lima orang pada Kamis (14/12/2023) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sudah dipasang sekarang, meskipun cuma yang manual. Setidaknya ada penanda buat pengendara yang lewat," kata Ujang Sumarna, relawan penjaga perlintasan saat ditemui, Kamis (21/12/2023).

Bukannya tak bersyukur, namun sebelumnya ia mengira palang pintu yang bakal dipasang merupakan palang pintu otomatis. Sebab palang pintu manual, terkadang malah menyulitkan relawan.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya agak sulit juga, soalnya harus ada 2 orang. Sekarang yang jaga kan rata-rata seorang, jadi saya juga tadi sempat bingung mau ditutup dua-duanya tapi susah. Jadi ya cuma bisa ditutup satu palang pintunya," ujar Ujang.

Belum lagi, ia masih mengandalkan pengalaman serta instingnya menebak waktu dan arah kedatangan kereta. Selain melihat durasi kedatangan kereta, ia juga harus saksama mendengarkan suara klakson kereta.

"Ya inginnya sekarang dikasih jadwal kereta, jadi nggak bingung. Sekarang kan masih pakai pengalaman saya untuk tahu kereta datang dari arah mana, terus berapa kereta. Seperti tadi juga, kalau hitungan saya juga ada yang telat 2 menit (perjalanan kereta)," tutur Ujang.

Di sisi lain, ia dan delapan relawan lainnya yang bergantian jadwal berjaga di perlintasan mengandalkan pemberian dari pengendara yang melintas yang tak pernah dipatok nominalnya.

"Kalau boleh, saran ke pemerintah kita digaji. Jadi kerja juga nyaman. Sekarang kan ya mengandalkan ada yang kasih uang saja," tutur Ujang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima mengatakan palang pintu manual yang dipasang hanya sebagai langkah pencegahan jangka pendek supaya kecelakaan tak terus berulang.

"Jadi ini jangka pendek, kedepan kita tetap akan buat palang pintu otomatis. Minimal ini sebagai pencegahan supaya tidak ada lagi kecelakaan di sini," ujar Fauzan.

(yum/yum)


Hide Ads