Warga Desak TKP KA Feeder Vs Mobil Segera Dipasang Palang Pintu

Warga Desak TKP KA Feeder Vs Mobil Segera Dipasang Palang Pintu

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 16:16 WIB
Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu TKP KA Feeder Vs Mobil.
Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu TKP KA Feeder Vs Mobil. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Bandung Barat -

Warga di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendesak pemerintah segera memasang palang pintu di perlintasan kereta api. Desakan ini buntut dari insiden KA feeder Whoosh tabrak mobil.

Warga tak mau lagi ada insiden antara kendaraan dengan kereta api yang menelan korban jiwa karena tak ada palang pintu. Terbaru, insiden kereta api menabrak kendaraan terjadi Kamis (14/12/2023). Adapun identitas korban tewas dalam insiden itu ialah Neneng Rosmayanti (49), Rapika (6), Putra (2), dan Syakila Lisda Putri (4). Empat orang itu tercatat sebagai warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.

Sementara seorang korban tewas lainnya ialah Ponidi (45), warga Kampung Lembur Sawah RT 01 RW 16 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Ia merupakan pengemudi minibus maut tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi Suhendar (40), pengemudi ojek dan penjaga perlintasan sebidang di kampung tersebut mengatakan sudah puluhan tahun perlintasan yang menghubungkan Jalan Raya Padalarang dengan Kantor Bupati Bandung Barat itu tak berpalang pintu.

"Sekitar 25 tahunan ini nggak pakai palang pintu, ya gini saja jadi dijaga sama relawan (warga dan pengemudi ojek)," kata Dedi saat ditemui, Selasa (19/12/2023).

ADVERTISEMENT

Rencana pemasangan palang pintu di lokasi itu, kata Dedi, sebetulnya sudah sering disampaikan pemerintah dan pemangku kebijakan terkait. Sudah sering ada pengecekan ke lokasi tersebut.

"Dari Dishub, Kemenhub, PT KAI sudah sering ngecek, saya sering ditanya juga. Saya selalu bilang palang pintu kereta di sini penting, harus segera dipasang. Tapi sampai sekarang nggak ada (realisasi)," kata Dedi.

Dedi mengatakan, insiden di titik tersebut bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga kerap terjadi insiden maut antara kendaraan dengan kereta api. Padahal di situ, setiap waktu dijaga oleh relawan.

"Jadi bukan kemarin saja, sering kejadian. Sebulan lalu anak kecil tertabrak, sebelumnya ada motor, mobil juga pernah. Jadi kadang mereka nggak sadar ada relawan juga, jadi mau ada kereta lewat itu tetap maju," tutur Dedi.

Setiap harinya ada relawan yang merupakan warga setempat berjaga di perlintasan. Mereka bekerja tanpa ada yang menggaji, melainkan atas dasar keikhlasan.

"Ada warga yang jaga, setiap hari ada. Soalnya kalau nggak dijaga ya semakin banyak korban. Kita nggak minta uang, tapi kalau ada yang kasih ya alhamdulillah," tutur Dedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk menindaklanjuti permintaan warga agar di lokasi tersebut dipasang palang pintu.

"Tahun depan insyaallah kita prioritaskan pemasangan palang pintu di lokasi itu. Saat ini sudah kita ajukan dan perizinan masih dalam proses," kata Fauzan.

Fauzan mengatakan pemasangan palang pintu di titik tersebut sebetulnya sudah dilayangkan dan sempat dibahas oleh Kementerian Perhubungan pada Juli 2023 lalu. Namun sampai saat ini pun belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.

"Biar prosesnya berjalan, kita sekarang fokus mengedukasi dan mewaspadai aktivitas masyarakat, karena kita tahu sekarang intensitas kereta meningkat setelah ada KA Feeder," ujar Fauzan.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads