Ribuan bungkus bekas obat saset berserakan di sebuah jalan setapak tidak jauh dari kawasan Bukit Senyum, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dilihat detikJabar pada Senin (18/12/2023) obat dengan berbagai rasa itu terlihat bekas pakai masih tertempel satu sama lain. Selain plastik saset juga terlihat boks bekas bungkus obat tersebut juga berserakan di sekitar lokasi.
Keberadaan bekas bungkus obat saset itu awalnya diketahui dari unggahan salah seorang warganet di akun media sosial miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti berada di dunia Komik'ss tidak jauh dari pusat kota palabuhanratu" tulis pemilik akun Dede.S di beranda media sosialnya.
Tempat ditemukannya obat saset itu berada jauh dari permukiman warga, berada di pinggir jalan umum. Beberapa warga menyebut lokasi itu memang kerap dijadikan tongkrongan oknum pelajar.
Sampah bungkus saset obat berserakan di jalan setapak Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar |
"Sering lihat banyak pelajar sekolah menengah di sekitaran situ, nongkrong di gonggo (jembatan kecil untuk gorong-gorong). Kalau melintas, ada juga yang parkir motor sampai ke dalam jalan setapak," kata Hamim, salah seorang warga yang melintas kepada detikJabar.
Hamim mengaku tidak tahu secara pasti aktivitas para pelajar di lokasi tempat berserakannya bekas obat saset itu. "Kurang tahu pasti, namun memang saat ini sedang ramai kabar kalau pelajar mengkonsumsi obat saset jenis itu dengan jumlah banyak," tuturnya.
Atensi Kalangan Pendidikan
Soal kabar penggunaan obat saset jenis tersebut di kalangan pelajar ternyata sudah menjadi perhatian pegiat pendidikan. Imbauan kepada warung penjaja onat jenis tersebut juga sudah dilakukan.
"Sudah mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan, makanya ada imbauan ke warung-warung untuk tidak menjual dengan jumlah banyak, karena memang kerap disalahgunakan oknum pelajar," kata Dodi Mubarok, kepala sekolah salah satu SMK di Palabuhanratu kepada detikJabar.
Lebih jauh Dodi mengatakan obat saset jenis tersebut memang sudah menjadi salah satu problem di tingkat kalangan anak sekolah.
"Karena mungkin harganya murah dan cara dapatnya pun mudah. Kita pernah memberikan imbauan ke warung-warung untuk tidak memberikan ketika ada anak yang membeli dengan kategori banyak," ujarnya.
"Serba salahnya itu kan tidak termasuk ke obat-obatan yang terlarang jadi peredarannya banyak dan mudah, ini harus segera di antisipasi dan cari solusi," tambahnya.
(dir/dir)












































