Tim Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis (RAR-TAA) Polda Jabar bersama Unit Laka Polres Purwakarta, dan Dishub Jabar melakukan olah TKP kecelakaan bus maut di jalur interchange Km 72 ruas jalan Tol Cipali.
Petugas menggunakan alat 3 dimensi scanner dan alat ukur. Kemudian, tim melakukan perekaman secara digital mulai dari titik bus masuk ke jalur interchange, hingga ke bus terguling sekitar 100 meter.
"Hari ini kita lakukan olah TKP, menggunakan alat scan untuk memberikan gambaran situasi sebelum, saat dan sesudah kejadian, tadi ada 20 titik perekaman dan hasilnya akan menjadi bahan penyelidikan petugas," ujar Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Afandi usai olah TKP, Sabtu (16/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, petugas mulai olah TKP sejak pukul 07.00 WIB hingga selesai pada 09.30 WIB. Tim langsung bergerak ke lokasi penyimpanan bangkai bus kemudian melakukan pemeriksaan kondisi bus, pemeriksaan dilanjutkan oleh penguji dari Dishub Jabar.
Menurut Eswin, dari hasil pemeriksaan dan olah TKP ini terungkap jika sopir bus minim melakukan pengereman. Hal itu dilihat dari jejak rem yang sangat terbatas sejak bus menabrak pembatas jalan hingga di titik terguling.
"Tadi kita lihat bahwa bus minim pengereman, ada jejak rem namun tidak signifikan. Ini ada beberapa faktor yang masih kita dalami seperti sopir memang tidak mengerem atau sistem pengereman yang bermasalah," katanya.
Masih kata Edwin, untuk membuktikan itu, ia akan memanggil pihak Agen Pemegang Merk (APM) bus untuk melihat dan memastikan setelan sistem pengereman sesuai pabrikan.
Edwin juga mengatakan bus itu melaju dengan kecepatan cukup kencang, hal itu di lihat dari kondisi kerusakan bus, kondisi kerusakan pembatas jalan hingga posisi perseneling yang masih di gigi tinggi.
"Kita perkirakan kecepatan saat melintasi tikungan itu di atas 40 kilometer per jam, padahal di sebelum tikungan sudah ada peringatan jika batas maksimal itu 40 kilometer per jam. Tapi, untuk memastikan masih perlu pendalaman. Berdasarkan temuan jika posisi gigi masih di posisi tinggi, itu menunjukkan jika kecepatan bus tinggi," pungkasnya.
(sud/sud)