Rahma (19) hanya bisa terbaring lemas di ruang IGD RS Abdul Radjak Purwakarta. Ia merupakan salah seorang penumpang yang selamat dari insiden kecelakaan bus Handoyo di KM 72 Tol Cipali.
Gadis asal Temanggung, Jawa Tengah itu sebelumnya dievakuasi dalam kondisi pingsan. Setelah didiagnosa, ia mengalami patah tulang kaki sebelah kanan, sedangkan kaki kiri memar dan wajah penuh luka. Di tangannya terdapat luka dari serpihan kaca.
Ia salah satu korban yang selamat namun kondisinya luka berat, bahkan di sebelah Rahma di ruang IGD itu, satu korban mengalami putus tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahma berangkat menggunakan bus PO Handoyo bernomor polisi AA 7626 OA, untuk pergi ke rumah Ibunya di Bekasi, ia sengaja pergi karena sudah lama tak jumpa dengan sang ibunda.
"Dari Temanggung ke Bekasi, mau ke bunda kangen, sambil liburan," ujar Rahma ditemui di IGD Rumah sakit, Sabtu (16/12/2023).
Rahma yang masih duduk di bangku SMA kelas dua, bercerita selama perjalanan. Laju bus kadang pelan, kadang ugal-ugalan dan sering berhenti.
"Saya duduk di samping kaca, di bagian tengah sebelah kanan. Bus Kadang ugal-ugalan, kadang pelan terus berhenti-henti terus," katanya.
Rahma tidak mengetahui pasti kejadian kecelakaan maut itu, ia sedang tertidur namun merasakan bus berbelok agak kencang.
"Saya lagi tidur habis itu tau saya busnya belok agak kenceng terus jatuh busnya saya pingsan, udah masuk rumah sakit," imbuh Rahma.
Masih kata Rahma, selama perjalanan sepengetahuan dia hanya istirahat sekali di jalan Tol cipali, namun sopir yang terakhir tidak diganti.
"Istirahat di tempat khusus bus Handoyo, sopir kalo gak salah ganti dari Temanggung sampai sini," pungkasnya.
(yum/yum)