Korban kecelakaan maut kereta feeder Whoosh dengan minibus di perlintasan tak berpalang pintu yang berada di Bandung Barat bertambah. Hingga, Jumat (15/12) pagi, korban menjadi 5 orang.
Berikut 5 fakta terbaru kereta feeder (KA) Whoosh vs minibus di Bandung Barat:
Korban Jadi 5 Orang
Dirut RSUD Cibabat Sukwanto Gamalyono menyebut, total korban tewas akibat kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis siang kemarin itu menjadi lima orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kami ucapkan belasungkawa untuk keluarga korban kecelakaan kereta api. Total (korban meninggal dunia) sampai saat ini 5 orang," kata Gamalyono saat dikonfirmasi hari ini.
Korban Kelima Umur 4 Tahun
Korban terbaru yang meninggal dunia ialah Syakila, berusia 4 tahun. Ia meninggal dunia pada Jumat pukul 08.55 WIB saat menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Cibabat.
"Baru pada jam 8.55 pagi tadi, pasien atas nama Syakila umur 4 tahun juga meninggal dunia. Kami sudah dilakukan upaya maksimal tapi akhirnya meninggal dunia," katanya.
1 Korban Masih Dirawat
Sedangkan satu korban lainnya, atas nama Ratih (13) masih mendapatkan perawatan intensif di IGD RSUD Cibabat dengan pengawasan dari dokter dan perawat.
"Untuk anak Ratih, saat ini masih dalam pengawasan ketat karena cedera kepala berat. Keadaannya memang kurang baik, tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin," tuturnya.
"Pemantauan anak Ratih dilakukan secara ketat di IGD (ruang resusitasi IG), tim turun dari dokter spesialis, umum, perawat, semua. Jadi sampai saat ini masih dalam pengawasan," imbuhnya.
Korban tewas dalam insiden itu ialah Rapika (6), Putra (2), Ponidi. Tiga orang atas nama Rapika, Putra, dan Ponidi tewas di lokasi kejadian. Sementara Neneng meninggal di RSUD Cibabat usai mendapatkan perawatan medis.
PT KAI Ucapkan Bela Sungkwa
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung turut berduka cita dan menyesalkan kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut.
"KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban," kata Manager Humas Daop 2 Bandung Iyep Hanapi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Jumat (15/12).
KAI Minta Semua Pihak Tertib Berlalu Lintas
Pihaknya meminta, kepada seluruh pihak sesuai dengan kewenangannya masing-masing agar lebih peduli dan memberikan perhatian untuk meningkatkan sistem keselamatan di perlintasan sebidang. Dia berharap, kejadian serupa tak kembali terjadi.
"Kereta api memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba, sehingga pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan KA. Seluruh pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api," tuturnya.
(wip/yum)