Seorang lagi korban kecelakaan maut antara KA Feeder Kereta Cepat Whoosh dengan satu unit minibus dinyatakan meninggal dunia. Korban tersebut meninggal pada Jumat (15/12/2023) pagi.
Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono mengatakan total korban tewas akibat kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) siang itu menjadi lima orang.
"Pertama kami ucapkan belasungkawa untuk keluarga korban kecelakaan kereta api. Total (korban meninggal dunia) sampai saat ini 5 orang," kata Gamalyono saat dikonfirmasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban teranyar yang meninggal dunia ialah Syakila, berusia 4 tahun. Ia meninggal dunia pada Jumat pukul 08.55 WIB saat menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Cibabat.
"Baru pada jam 8.55 pagi tadi, pasien atas nama Syakila umur 4 tahun juga meninggal dunia. Kami sudah dilakukan upaya maksimal tapi akhirnya meninggal dunia," katanya.
Sementara seorang korban lainnya, atas nama Ratih (13) saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di IGD RSUD Cibabat dengan pengawasan dari dokter dan perawat.
"Untuk anak Ratih, saat ini masih dalam pengawasan ketat karena cedera kepala berat. Keadaannya menang kurang baik, tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin," tuturnya.
"Pemantauan anak Ratih dilakukan secara ketat di IGD (ruang resusitasi IG), tim turun dari dokter spesialis, umum, perawat, semua. Jadi sampai saat ini masih dalam pengawasan," imbuhnya.
Korban tewas dalam insiden itu ialah Rapika (6), Putra (2), Ponidi. Tiga orang atas nama Rapika, Putra, dan Ponidi tewas di lokasi kejadian. Sementara Neneng meninggal di RSUD Cibabat usai mendapatkan perawatan medis
(dir/dir)