Tabrakan maut antara kereta dengan mobil itu, tepatnya terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Jalan itu menghubungkan antara Jalan Raya Padalarang menuju Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat. Tak heran, arus lalu lintas di ruas jalan kabupaten itu ramai setiap waktu.
Namun yang menjadi perhatian, ialah tak adanya palang pintu saat kereta melintas. Selama ini, pengendara mengandalkan keberadaan relawan pengatur lalu lintas dan menghentikan kala kereta hendak melintas
"Di sini memang nggak palang pintu, sudah lebih dari 20 tahun. Harusnya ya ada kan berbahaya," kata Dedi alias Oded, salah seorang penjaga perlintasan kepada detikJabar, Jumat (15/12/2023).
Padahal perlintasan sebidang ini sudah memakan banyak korban jiwa. Sebelum kecelakaan antara KA Feeder dengan mobil ini, seorang bocah dikabarkan sempat tertemper kereta juga menjelang magrib.
"Jadi sering ada korban, bukan cuma kemarin saja. Sebelumnya juga ada anak kecil tertabrak. Jadi memang harus segera ada palang pintunya," katanya.
Setiap harinya ada relawan yang merupakan warga setempat berjaga di perlintasan. Mereka bekerja tanpa ada yang menggaji, melainkan atas dasar keikhlasan.
"Ada warga yang jaga, setiap hari ada. Soalnya kalau nggak dijaga ya semakin banyak korban. Kita nggak minta uang, tapi kalau ada yang kasih ya alhamdulillah," tuturnya.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan kecelakaan tersebut berawal saat mobil melaju dari arah Ngamprah ke arah Cimareme. Namun tak berhenti meskipun sudah ada relawan yang berusaha menghentikan laju kendaraan.
"Kereta datang dari arah Padalarang menuju Bandung, kemudian menabrak mobil yang melintasi perlintasan tanpa ada palang pintu. Kendaraan terseret 500 meter," kata Aldi saat ditemui.
Selanjutkan, pihaknya akan menyelidiki kecelakaan tersebut. Pihaknya bakal memeriksa saksi dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Kami masih akan melakukan pendalaman, memeriksa saksi dan melakukan olah TKP apakah sudah ada yang melarang melintas dulu atau bagaimana di TKP. Akan kita pastikan lagi," kata Aldi.
(dir/dir)