Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan mengatakan, kerjasamanya ada yang sudah dilakukan ada juga yang direncanakan.
"Progresnya yang pertama kita akan bekerjasama dengan Universitas Nottingham, sudah ada dan akan dibuat lebih detail lagi atau work plan konteknya ada renewal energi, zero karbon, kemudian tindaklanjutnya Bulan April 2024 datang kesini untuk bahas secara khusus," kata Iendra kepada awak media, Rabu (13/12/2023).
Kerjasama lain yakni dengan, City Glasglow Collage, mengenai revitalisasi SMK Maritim dan sudah dilakukan pelatihan 20 orang di sana. Ketiga pertukaran budaya, yang di mana saat ini sudah ada Pojok Budaya Sunda di London. Lalu, English for ulama melakukan sebuah kegiatan diskusi, maupun ceramah dengan warga di sana.
"Ke depan ada potensi kerjasama lainnya dengan Kings Collage, ini terkait capacity bullding ASN, jadi untuk meningkatkan birokrasi dan pelayanan publik," tuturnya.
Badan usaha milik Pemprov Jabar yakni Migas Utama Jabar (MUJ) juga turut bekerjasama dengan Inggris salah satunya dalam mengembangkan charging stasion.
"Dari sisi badan usaha, MUJ sudah lakukan kerjasama dengan ion Company, mengembangkan charging stasion untuk mobil listrik, kerjasama badan usaha kita dan ini sedang didetaikan kerjasamanya," ungkapnya.
"Lainnya kawasan Rebana dan Cekungan Bandung. Sedang membuat master plan Patimban dan terus berprogres," tambahnya.
Khusus untuk Patimban, Inggris juga melakulan kajian di wilayah tersebut. "Dari London melakukan kajian untuk Patimban, tujuan mereka kesini selain untuk pengembangan capacity bullding tapi juga investasi. Kita arahkan ke kawasan Rembana. Ekonomi kita sudah baik, kita akan terus kembangkan Rebana," tuturnya.
Lendra menegaskan, jika pihaknya siap bekerjasama dengan siapapun dan terbuka dengan negara manapun.
"Kita provinsi yang terbuka untuk semua negara. Kenapa dengan Inggris? Kita punya satu perjanjian sejak lama dan Kita kembangkan, kita cocok dari segi jumlah penduduk dan teknologi juga ini akan kita kembangkan," tuturnya.
Kepala Ekonom Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris (FCDO) Profesor Adnan Khan menyambut baik kerjasama itu. Adnan melihat potensi Jawa Barat mendatang sangat tinggi, khususnya di bidang ekonomi.
"Jawa Barat khususnya, karena potensinya yang semakin berkembang, kualitas pemerintahannya, potensi yang terus berkembang, kami melihatnya sebagai prioritas dalam agenda pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk mengatasi kemiskinan dan juga dalam agenda pertumbuhan ekonomi hijau," tuturnya.
"Itu sebabnya Pemerintah Inggris mempunyai kerjasama jangka panjang dengan Pemerintah Jawa Barat dan kami ingin menjajaki lebih jauh kemungkinan untuk memperluasnya lebih lanjut," pungkasnya. (wip/yum)