Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sukabumi, membongkar bangunan rumah makan Dapoer Basisir yang berada di kawasan Gadobangkong, Palabuhanratu.
Pembongkaran itu dilakukan untuk perluasan proyek pembangunan Alun-alun laut Gadobangkong yang hingga kini masih dalam proses pengerjaan.
"Sesuai SOP, kami sudah melayangkan surat peringatan sebanyak tiga kali agar pemilik merobohkan bangunan namun hingga hari ini tidak dilakukan akhirnya kita lakukan pembongkaran sesuai intruksi pimpinan," kata Kabid Gakperda dan Bangrir PPNS Yuseh Wahyu, kepada detikjabar, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekusi pembongkaran lokasi yang pernah menjadi favorit wisatawan itu dilakukan oleh puluhan orang. Beberapa petugas terlihat tidak ragu menghancurkan setiap sudut bangunan yang mayoritas berupa material kayu dan bambu tersebut.
"Kami libatkan personel kurang lebih 60 orang ya, selain Satpol PP juga dari OPD terkait Perkim, Kesabngpol, TNI dan Polri," ujar Yuseh.
Yuseh menjelaskan, pembongkaran bangunan Dapoer Basisir sesuai dengan rencana pemerintah untuk sarana pendukung Alun-alun Laut Gadobangkong, yakni untuk area parkir.
"Kedepannya sesuai rencana ini penunjang RTH Gadobangkong untuk sarana parkir. Untuk penunjang sarana parkir ada dua bangunan yang di bongkar yang pertama UPTD Dishub yang lebih dahulu di bongkar," jelasnya.
Saat pembongkaran, pemilik rumah makan Dapoer Basisir tidak ada di lokasi. Menurut keterangan warga, bangunan itu memang sudah ditinggal pemiliknya sejak jauh-jauh hari.
"Sudah lama dikosongkan, entah kemana pemiliknya sudah pergi begitu proses pembangunan utama Gadobangkong dilakukan sudah pindah," kata Supriadi, warga di lokasi.
Dapor besisir sudah berada di lokasi itu sudah lebih dari 10 tahun. Menu yang terkenal yakni ikan bakar, bumbunya menurut Supriadi beda dengan tempat makan sejenis.
"Kalau tidak salah sebelum tahun 2014 sudah ada. Ya kurang lebih 10 tahunan, menunya yang khas kalau dulu ikan bakar, bumbunya beda lebih enak. Pindah atau kemana pemiliknya saya enggak tahu, karena memang sejak rencana pembangunan sudah jarang ada yang berkunjung," pungkasnya.
(sya/mso)