Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengaku telah mendapat laporan bahwa ada beberapa titik genangan yang diduga sengaja disumbat. Ia pun mengaku prihatin terhadap hal tersebut, meskipun ia belum bisa menyimpulkan apakah benar dugaan sumbatan yang disengaja tersebut.
"Pertama pasti saya menyesalkan, prihatin kok ada orang yang berpikiran seperti itu. Saya kalau sudah urusan masalah substansi hukum kan kita nanti menyerahkan kepada institusi yang berwenang lah ya. Apakah ada unsur pidana, gitu kan saya tidak paham. Saya tentunya tidak akan berbicara di luar dari apa yang menjadi ranah kami," kata Ema ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (11/12/2023).
"Ya seolah-olah kita ini dianggap tidak berkinerja, banjir ternyata juga banjir kukutan padahal tidak. Nah ternyata ditemukan di lapangan itu ada yang dalam tanda petik ya sumbatan-sumbatan apakah ini disengaja atau tidak sengaja, saya kan belum bisa nyimpulkan," katanya menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta di lapangan, kata Ema, ada sumbatan-sumbatan pada irigasi baik itu karena sampah terbawa arus air atau ada unsur kesengajaan. Ia pun menyebut jika melihat kasus yang pernah terjadi, wilayah Citarip bukan kali pertama tersumbat secara disengaja.
"Citarip dulu kan ada unsur sengaja oleh oknum-oknum, supaya air mengenang. Kalau mobil mogok kan jadi peluang tuh, orang cari uang untuk dorong. Nah jangan gitu seperti itulah, cari uang dinu lain weh. Kalau memang seperti itu ya kita menyesalkan, yang harus kita pikirkan mah dampak, jangan sampai disana ada air mengenang, pasti ada kemacetan," ucap Ema.
Titik lain yang paling parah diakui Ema ada di Gedebage. Ia pun telah meminta pada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk mencari solusi terbaik. Sebab, otoritas jalan tersebut tidak sepenuhnya di wilayah Kota Bandung.
"Ada upaya kita waktu itu untuk memasukkan ke kolam retensi, ternyata itu kan air tidak mengalir ke sana semua. Saya dorong supaya sedimentasi di sana sungai yang ada di perempatan Jalan Rumah Sakit dikomunikasikan dengan BBWS Citarum," ujarnya.
"Nah ini Bandung punya peluang besar, karena Pak PJ kan kepala PU Provinsi. Nah ini saya ingin benar-benar menerima keberkahan yang luar biasa nih. Dan saya sudah sampaikan supaya ini (masalah genangan dan banjir) jadi prioritas," lanjut Ema.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Didi Ruswandi mengunggah video rumah pompa tersumbat celana motif garis-garis. Aneka sampah juga menyumbat titik-titik drainase di pinggir jalan.
"Penyampahan ke sungai pernah membuat pompa pengendali banjir di Kopo, Citarip rusak karena tersumbat. Kali ini kejadian kedua hampir terjadi kembali," tulis Didi dalam akun instagramnya, dilihat detikJabar Senin (11/12/2023).
Baca juga: Ancang-ancang Jabar Hadapi Bencana Alam |
"Memang bukan penyebab utama genangan, tapi rutin ada uang sengaja nyumbat tali-tali air untuk mengais rejeki dari usaha mendorong kendaraan mogok dampak genangan," lanjutnya.
Kepala Bidang (Kabid) Drainase dan Trotoar DSDABM Kota Bandung, Kiki Rosani Rifqi pun mengaku pihaknya menemukan beberapa irigasi tersumbat secara disengaja.
Ia pun menyebut penanganan kemudian dilakukan sesuai SOP, yakni diturunkan Pasukan Gerak Cepat dari DSDABM untuk cek langsung lokasi di lapangan.
Beberapa yang rutin mendapat pengecekan dan rawan genangan disengaja yakni ada pada jalan Kopo Citarip dan Pasir Koja. Bahkan Kiki mengaku, sabotase serupa sudah sering terjadi.
(aau/dir)