Kepedulian Pemkot Bandung untuk Kampung Miskin Babakan Ciparay

Kepedulian Pemkot Bandung untuk Kampung Miskin Babakan Ciparay

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 06 Des 2023 01:00 WIB
Pemkot Bandung memberikan bantuan untuk warga Kecamatan Babakan Ciparay.
Pemkot Bandung memberikan bantuan untuk warga Kecamatan Babakan Ciparay. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Kecamatan Babakan Ciparay merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Kota Bandung. Pada kecamatan ini, terdapat setidaknya 79 rumah tidak layak huni (rutilahu).

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun menyalurkan bantuan. Puluhan rumah itu mendapat bantuan renovasi maksimal senilai Rp20 juta tiap rumahnya. Penilaian rutilahu tersebut sebelumnya sudah dilakukan, salah satunya dengan melihat keabsahan bukti kepemilikan rumah.

"Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Pemerintah harus menjalankan amanat Undang-undang. Namanya perlindungan masyarakat kategori miskin, satu di antaranya di Kecamatan Babakan Ciparay pada program Rutilahu," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, Selasa (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang pun secara simbolis mengunjungi 5 rumah dan memberikan kadeudeuh atau bantuan. Selain mengunjungi penerima program Rutilahu, anak yang berpotensi stunting di wilayah tersebut juga ikut dipantau. Keluarga dengan anak berpotensi stunting diberikan bantuan berupa makanan sehat.

Bambang juga memberikan arahan dan imbauan kepada orang tua untuk memperhatikan gizi yang dikonsumsi juga lingkungan sekitar.

ADVERTISEMENT

"Kita juga mencoba untuk meninjau ada beberapa masyarakat yang berpotensi anaknya itu stunting. Kita coba berikan edukasi kepada orang tuanya, keluarganya, karena sebetulnya potensi stunting itu bisa kita tanggulangi di antaranya dengan memberikan gizi yang baik. Kita mengimbau juga agar orang tuanya lebih peduli, bagaimana untuk menjaga jangan sampai anaknya itu menjadi stunting," ucap Bambang.

Sebagai upaya berikutnya, Bambang pun memiliki rencana untuk memanfaatkan kawasan tersebut lebih peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, ia pun mengaku ada pertimbangan dari Pemkot untuk menata wilayah kampung padat pemukiman tersebut.

"Ada (niat untuk menata), sebetulnya kita punya program yang namanya Rusunawa dan Rusunami. Itu juga sebagai salah satu alternatif ya. Tapi ini tidak serta-merta harus bisa langsung diintervensi, harus ada sebuah kajian yang ilmiah termasuk kajian sosial juga. Seperti apa kemungkinannya, saya udah ngobrol dengan teman-teman Asisten, ini kemungkinan seperti apa sih di sini? Itu akan dipertimbangkan," ucap Bambang.

Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Sony Bakhtiar menjelaskan data terkini kemiskinan di Kota Bandung yaitu ada 330 ribu KK. Ratusan ribu keluarga tersebut terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tetapi tidak semua masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Ia menyebut, sementara data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) terdapat 87 ribu KK yang masuk dalam kemiskinan ekstrem. "Sesuai data P3KE itu ada 87 ribu KK. Tapi akan sandingkan dengan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi data validnya tunggu dari BPS. Nanti kita umumkan data ril dari BPS," ucapnya.

Ia mengatakan, yang tercatat miskin ekstrem akan mendapatkan bantuan sesuai ketentuan. Pemerintah pun memberikan bantuan perlindungan dan jaminan sosial.

"Semua yang miskin ekstrim akan mendapatkan bantuan. Intinya kita berikan bantuan perlindungan dan jaminan sosial," tutur Sony.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads