Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) terus berproses. Saat ini, prosesnya diketahui sudah memasuki tahapan penyerahan Uang Ganti Rugi (UGR) terhadap para pemilik tanah yang terdampak pembangunan.
Di Kabupaten Garut, proses UGR sudah sampai ke Desa Margacinta, di Kecamatan Leuwigoong. Hari ini, Kamis (30/11/2023) para warga yang tanahnya terdampak pembangunan Tol Getaci mulai menerima uang ganti rugi dari pemerintah.
Penyerahan uang ganti rugi terhadap para pemilik tanah yang terdampak pembangunan Tol Getaci ini, diserahkan secara langsung oleh pemerintah yang diwakili Pemerintahan Desa, Pemkab Garut hingga perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta pihak perbankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu masyarakat yang menerima uang ganti rugi karena tanahnya terdampak pembangunan Tol Getaci adalah Aji Ibrohim. Pria asli Desa Margacinta. Setelah puluhan tahun bermukim di kawasan tersebut, Aji kini merelakan tanahnya dibeli negara, untuk mensukseskan pembangunan Tol Getaci.
"Saya punya satu bidang. Luasnya 745 meter (tanah yang terdampak pembangunan tol)," ungkap Aji kepada detikJabar.
Aji mengatakan, tanah miliknya yang terdampak pembangunan Tol Getaci ini, adalah sebidang sawah. Dia kemudian menerima uang ganti rugi dari pemerintah, sebesar lebih dari Rp 700 juta. "Insya Allah dibelikan lagi tanah," ucap Aji.
Di Desa Margacinta sendiri, ada 164 bidang tanah yang akan disabet pembangunan Tol Getaci. Menurut Kepala Desa Acep Gandi, seluruh warga yang tanahnya terdampak menerima uang pengganti yang diberikan oleh negara.
"Luasnya hampir 10 hektare. Alhamdulillah tidak ada kendala dan lancar. Masyarakat juga menerima 100 persen," ungkap Acep.
Harus Ada Nama Garut di Tol
Tol Getaci ini, kabarnya akan membentang sepanjang 206,65 kilometer dari Bandung hingga Cilacap. Jawa Barat kebagian 171,40 kilometer, dan sisanya akan ada di wilayah Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer.
Di Kabupaten Garut sendiri, tol rencananya akan melintasi 37 desa yang ada di 7 kecamatan. Ketujuh kecamatan yang dilalui, adalah Kadungora, Leles, Leuwigoong, Banyuresmi, Karangpawitan, Garut Kota dan Cilawu.
Ada dua gate atau gerbang Tol Getaci di Kabupaten Garut. Kabarnya, gate ini akan ada di wilayah Kecamatan Banyuresmi dan Cilawu. Bupati Garut Rudy Gunawan berharap, jika pembangunan Tol Getaci ini akan meningkatkan perekonomian warga Garut.
"Tol itu akan meningkatkan akses untuk ekonomi dan investasi. Bila ada tol, laju ekonomi Garut akan di atas rata-rata nasional. Bisa sampai 5,2 persen," ucap Rudy.
Penamaan tol yang membentang dari Bandung hingga Cilacap ini sendiri, belum ditentukan. Namun sejauh ini, Getaci adalah nama yang paling banyak disebut. Terkait penamaan tol ini sendiri, Bupati Rudy berharap ada Garut di dalamnya.
"Penamaan ini harus mencerminkan daerah. (Harus) ada Garutnya," pungkas Rudy.
(dir/dir)