Masyarakat Tasikmalaya yang menantikan rampungnya pembangunan jalan tol dari Bandung (Gedebage) - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) tampaknya harus lebih bersabar. Dalam dokumen perencanaan pembangunan Kementerian PUPR, pembangunan tol Getaci dibagi menjadi dua seksi.
Pertama seksi I Gedebage - Ciamis dan seksi II Ciamis - Cilacap. Kemudian dalam pelaksanaannya seksi I Gedebage - Cilacap itu dibagi lagi menjadi dua tahap pelaksanaan, tahap 1 Gedebage - Garut Utara dan tahap 2 Garut Utara - Ciamis.
Dalam timeline yang disusun, pembangunan seksi I Gedebage - Ciamis itu ditargetkan selesai atau beroperasi pada tahun 2029.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana itu dipaparkan oleh Dedy Gunawan, Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR saat menghadiri diskusi arah kebijakan pembangunan daerah pasca pembangunan jalan tol Getaci di aula gedung Bank Indonesia Tasikmalaya, Kamis (2/11/2023). Acara ini dihadiri oleh para pejabat di wilayah Priangan Timur.
"Kami prioritaskan seksi Gedebage sampai Ciamis, sekitar 100 kilometer. Sisanya kita lihat perkembangan kelayakannya," kata Dedy.
Dia menjelaskan seksi Gedebage - Ciamis dibagi dalam dua tahap konstruksi. "Itu pun dibagi lagi, sampai Garut Utara dulu lalu sampai Ciamis," kata Dedy.
Dalam timeline yang dia paparkan terlihat bahwa saat ini progres pembangunan masih dalam tahap pra kualifikasi, setelah pihaknya mengumumkan lelang investasi pada 19 Oktober 2023 lalu.
Tahapan ini pada prinsipnya merupakan mekanisme mencari investor yang akan menjadi pelaksanaan pembangunan proyek itu.
"Saat ini proses lelang sedang dalam tahap pra kualifikasi, penutupannya awal Desember. Semoga banyak investor yang mau ikut dalam proses tender, sehingga kita harapkan di pertengahan 2024 sudah mendapatkan calon investornya dan prosesnya bisa dimulai 2024 kuartal 3," papar Dedy.
Mencari investor yang memenuhi syarat untuk melaksanakan proyek besar itu menurut Dedy bukan perkara mudah.
"Dalam kondisi seperti ini, pasca pandemi kemungkinan susah sekali mencari investor. itu dari sisi kemampuan investor," kata Dedy.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan mengapa proyek Getaci ini dilakukan dalam dua seksi, kemudian dipecah kembali menjadi dua tahap. Langkah pembangunan secara bertahap ini diharapkan bisa menggaet investor yang benar-benar mampu melaksanakan proyek itu dengan baik.
"Kita berharap nanti investornya adalah yang benar-benar mampu untuk menjalankan proyek ini," kata Dedy.
Jika pra kualifikasi dan tahapan mencari investor ini lancar, maka jika merujuk jadwal perencanaan, pembangunan jalan tol Gedebage - Garut Utara ini akan selesai pada Januari 2026.
Selain tengah menjaring investor, pembangunan tol Getaci seksi I (Gedebage - Ciamis), tahap 1 (Gedebage - Garut Utara) ini sedang melakukan pembebasan lahan. Rentang waktu proses pengadaan lahan ini dimulai sejak September 2021 lalu hingga Juni 2024 mendatang.
Sementara proses pengadaan lahan untuk seksi I (Gedebage - Ciamis), tahap 2 (Garut Utara - Ciamis), rencananya baru akan dilaksanakan pada rentang waktu Januari 2025 sampai Desember 2027.
"Proses pra kualifikasi ini tentunya ini beriringan dengan proses pembebasan lahan yang saat ini baru sampai Garut. Dan kami juga minta Pemda setempat bisa menyosialisasikan kepada masyarakat agar pembebasan lahan berjalan lancar," kata Dedy.
Proses pengadaan atau pembebasan lahan ini menurut Dedy juga menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kelancaran pembangunan.
"Karena kita ketahui bersama dalam pembebasan lahan jalan tol, pengadaan tanah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan," kata Dedy.
(dir/dir)