Pantauan detikJabar, Kamis (30/11/2023) pukul 15.45 WIB, selain memblokade Flyover Mochtar Kusumaatmadja, sebagaian massa buruh ternyata sudah terlebih dahulu menutup Jl Dr Djunjunan. Massa buruh ini diperkirakan datang dari berbagai daerah melalui Pintu Tol Pasteur.
Akibatnya, Jl Dr Djunjunan langsung lumpuh akibat aksi tersebut. Para pengendara pun hanya bisa memacu kendaraannya begitu pelan lantaran buruh sudah memblokade jalan menuju Flyover Mochtar dari arah Pasteur.
Sebelumnya diberitakan, Ketua KSPSI Jabar Roy Jinto mengatakan, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin tetap bakal meneken kenaikan UMK 2024 berdasarkan PP 51 Tahun 2023. Bey kata dia, menolak rekomendasi buruh mengenai usulan kenaikan UMK 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi serikat pekerja, serikat buruh sudah ketemu dengan Pj menyampaikan tuntutan, meminta agar kenaikan UMK sesuai rekom bupati/walkot. Ada yang di angka 17 persen ada yg menggunakan PP 51," kata Roy kepada wartawan di Gedung Sate usai mediasi, Kamis (30/11/2023).
"Tetapi Pj menegaskan akan memakai PP 51 dan tidak menerima rekomendasi yang kami sampaikan," ujarnya menambahkan.
Setelah mediasi itu deadlock, buruh di Jabar pun mengancam akan melakukan aksi mogok massal dengan lebih besar. Roy bahkan tidak bertanggungjawab jika buruh melakukan huru-hara yang nantinya malah menimbulkan dampak yang signifikan.
"Karena pemprov sudah memaksa kehendaknya pakai PP 51 dengan kenaikan Rp 13 ribu untuk upah minimum buruh. Kita tidak bertanggungjawab apapun yang terjadi dengak keputusan Pj. Kita akan siapkan mogok dan hari ini akan kita rumuskan," pungkasnya.
(ral/mso)