Sambil berlari-lari kecil, bocah berseragam TK warna ungu memegang bendera kecil di tangan kiri dan kanannya. Mereka memegang bendera Palestina dan bendera Indonesia.
Bocah-bocah itu dibawa oleh tiga gurunya mengelilingi daerah di sekitar tempat mereka bermain dan belajar. Sampai titik akhirnya berkumpul di area patung gajah, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Nampak tiga guru perempuan yang mengawal, kelimpungan dengan tingkah liar bocah-bocah dari Kelompok Bermain Dahlia Al-Waisyiah itu. Tak ada bocah yang duduk anteng, semuanya bergerak lincah tak kehabisan energi.
"Bawa bendera Palestina sama Indonesia. Mewarnai sendiri," kata seorang bocah yang terus berlari kesana kemari saat sedang ditanya detikJabar, Kamis (23/11/2023).
Kepala Sekolah Kelompok Bermain Dahlia Al-Waisyiah, Leni, menyebut jika mewarnai menjadi salah satu materi yang diberikan pada anak didiknya sekaligus kegiatan yang paling disukai.
"Kebetulan kita juga selipkan simpati untuk Palestina, melalui kegiatan menggambar dan mewarnai ini. Jadi mereka mewarnainya kemarin, kemudian dibuat menjadi bendera yang ditempel ke sedotan," kata Leni.
Menurut Leni, dukungan terkecil yang bisa disampaikan sebagai sesama manusia dan Muslim, melalui doa dan aksi yang dilakukan anak didiknya.
"Ya ini bentuk simpati dan dukungan paling sederhana. Jadi kalau orang dewasa kan bisa aksi dan donasi. Nah kalau anak-anak ini dengan menggambar dan mewarnai bendera Palestina sebagai saudara kita," kata Leni.
Anak-anak itu kemudian diedukasi mengenai kasih sayang sesama manusia terlebih umat Muslim. Mengingatkan juga pada bocah-bocah itu untuk senantiasa bersyukur dengan keadaan Indonesia yang aman.
"Kita ajari mereka pendidikan keagamaan, kita ajari mereka untuk selalu bersyukur. Kita tinggal di Indonesia yang aman," kata Leni.
Tak cuma pada anak didiknya saja, mereka juga mengajak peran dari orangtua murid untuk turut membela Palestina dengan tidak membeli produk yang disinyalir mendukung agresi militer Israel.
"Alhamdulillah didukung pastinya oleh orangtua, mereka ikut prihatin. Ternyata sepemahaman, tidak juga membeli produk yang mendukung Israel," kata Leni.
(iqk/iqk)