Sejumlah Wilayah di Ciamis Masih Krisis Air Bersih

Sejumlah Wilayah di Ciamis Masih Krisis Air Bersih

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 21 Nov 2023 02:00 WIB
Petugas BPBD menyalurkan air bersih kepada warga di Ciamis, Senin (20/11/2023).
Petugas BPBD menyalurkan air bersih kepada warga di Ciamis, Senin (20/11/2023). (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Hujan deras mulai turun membasahi sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis sejak awal November 2023. Namun nyatanya hujan tersebut belum mampu mengatasi krisis air bersih di sejumlah titik. BPBD Ciamis hingga kini masih melakukan distribusi air bersih ke sejumlah titik.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Dadang Darmawan menuturkan, meski sudah masuk musim hujan, tapi pihaknya masih melakukan distribusi air bersih. Masih banyak masyarakat yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air bersih.

"Hujan yang mulai turun sejak awal November belum dapat menyediakan air. Belum merata baru di beberapa kecamatan. Air yang meresap ke dalam tanah baru sekitar 20 sentimeter," ujar Dadang, Senin (20/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama musim kemarau, hingga saat ini BPBD Ciamis telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 1,7 juta liter. Jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan sebanyak 20 kecamatan.

Pada musim kemarau dampak hari ini, BPBD Ciamis telah melakukan penanganan kekeringan di 20 kecamatan, 64 desa, 144 dusun. Warga yang terdampak 17.046 kepala keluarga atau 51.602 jiwa.

ADVERTISEMENT

"Laporan dari masyarakat masih ada yang membutuhkan air bersih. Sampai hari ini kami masih melakukan distribusi air bersih," ungkap Dadang.

Seperti pada Senin (20/11/2023), BPBD Ciamis bersama Polsek Cijeungjing Polres Ciamis melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah dusun. Yakni Dusun Panyingkiran dan Dusun Bantarcaringin, Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing.

BPBD Ciamis pun masih terus melakukan distribusi air bersih hingga intensitas hujan tinggi dan masyarakat tidak lagi mengalami krisis.

Dalam menghadapi musim hujan, BPBD Ciamis telah memetakan sejumlah wilayah yang rawan bencana akibat intensitas hujan tinggi menurut pengalaman yang terjadi. Di Ciamis Utara, seperti kecamatan Sukamantri, Tambaksari, Panawangan dan Panumbangan sering terjadi bencana longsor dan pergerakan tanah. Wilayah tersebut juga termasuk pegunungan. Banyak warga yang tinggal di sekitar tebing dan dataran tinggi.

"Sebetulnya longsor bisa terjadi di mana saja, namun wilayah Ciamis Utara yang memang rawan. Sedangkan Banjar itu sering terjadi di wilayah Panumbangan karena memang tanggul Sungai Citanduy jebol," ungkapnya.

Sedangkan di wilayah selatan seperti Kecamatan Banjarsari, Banjaranyar, Pamarican dan sekitarnya rawan banjir akibat pendangkalan sungai. Volume air dari hujan yang besar tidak dapat tertampung sungai.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads