Abdul Majid (42), warga Lingkungan Rancapetir, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, mengolah limbah pipa paralon bekas menjadi miniatur motor vespa. Karyanya tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi dan disukai komunitas otomotif.
Sebelum membuat miniatur vespa, Abdul Majid yang biasa disapa Kang Jhons ini juga sukses memproduksi dan bisnis miniatur drum yang juga dari barang bekas. Kini ia melebarkan sayapnya dan menyasar para pecinta otomotif dengan membuat miniatur motor vespa.
"Awalnya ada masukan dari rekan untuk membuat produk yang sasarannya adalah otomotif. Menggunakan bahan pipa paralon bekas dicoba dibikin miniatur vespa, Alhamdulillah responsnya baik," ujar Kang Jhons di studio produksinya di Ciamis, Senin (13/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Jhons mengungkapkan alasannya memilih membuat miniatur vespa. Saat ini vespa tengah kembali digandrungi masyarakat di Ciamis dan juga di luar daerah. Berbagai event dari komunitas vespa pun sering digelar sehingga pemasarannya pun cukup terbuka lebar.
"Ya pemasarannya memanfaatkan momentum kegiatan otomotif. Komunitas-komunitas jual beli vespa. Untuk kenang-kenangan atau cinderamata," jelasnya.
Pria yang sempat terkena PHK dari pekerjaannya ini mulai membuat miniatur vespa pada akhir September 2023 lalu. Jhons membuatnya secara otodidak dan masih disempurnakan agar menyerupai produk aslinya.
![]() |
Meski ada beberapa kesulitan dalam proses pembuatannya, namun berkat kreativitas Kang Jhons tetap berusaha agar miniatur vespanya bisa semirip mungkin.
"Kami coba bikin beberapa tipe vespa, tapi ada juga konsumen yang pesan secara kostum, dari warna, tipe dan aksesoris lainnya," ucapnya.
Meski memanfaatkan barang bekas seperti pipa paralon, seng, kulit pembungkus kabel dan lainnya namun ada juga yang harus beli seperti cat dan lainnya. Harga 1 unit miniatur vespa dibanderol dari Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu tergantung model dan kostum dari pemesan.
"Alhamdulillah meski baru merintis tapi pemesan sudah lumayan banyak. Kebanyakan pemesan itu sukanya produk vespa tahun 60 an, asa juga spesial dan super. Dari warga lokal Ciamis ada, dari luar daerah juga ada. Pemasaran lewat online juga," jelasnya.
(iqk/iqk)