Bus Listrik Trans Metro Pasundan Resmi Beroperasi

Kota Bandung

Bus Listrik Trans Metro Pasundan Resmi Beroperasi

Hanifa Salsabila - detikJabar
Rabu, 08 Nov 2023 16:45 WIB
Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang.
Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang (Foto: Hanifah Salsabila/detikJabar).
Bandung - Trans Metro Pasundan (TMP) baru saja memperkenalkan kembali armada barunya, yaitu bus listrik. Bus listrik TMP sudah mulai beroperasi pada Senin (6/11). Sebagai permulaan, unit yang menggunakan bus listrik saat ini adalah koridor 4 dengan rute Dago-Leuwipanjang.

Petugas Operasional Layanan Temanbus Lili Suryana menyebut saat ini, TMP Koridor 4 memiliki 8 unit bus, dengan rincian 7 bus yang beroperasi dan 1 bus sebagai cadangan. Ketujuh unit bus ini sudah menggunakan bus listrik secara menyeluruh.

"Bus biasa udah nggak ada, diganti dengan bus listrik. Jadi semua unit untuk koridor 4 kita sudah pakai bus listrik," sebut Lili, Rabu (8/11/2023).

Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang.Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang. Foto: Hanifah Salsabila

Penggunaan bus listrik ini bukan yang pertama di Bandung. Pada Desember 2022, TMP koridor 4 ini sudah sempat menggunakan bus listrik selama satu bulan. Penggunaan bus listrik kala itu, membuat unit bus koridor 4 yang sebelumnya digunakan berhenti beroperasi.

Namun, setelah sebulan, penggunaan bus listrik dihentikan. Hal ini berdampak pada TMP Koridor 4 yang tidak memiliki unit bus. Maka dari itu, TMP Koridor 4 harus meminjam unit pada TMP Koridor 1 sebanyak 5 unit. Ini menjawab pertanyaan masyarakat yang melihat jarangnya bus dengan koridor 4 beroperasi.

Bus listrik yang digunakan TMP Koridor 4 ini adalah buah kerja sama antara Kementerian Perhubungan bersama PT INKA dan Damri.

Sebagaimana kendaraan listrik pada umumnya, bus listrik TMP koridor 4 ini memiliki suara mesin yang halus bahkan nyaris tidak terdengar. Getaran yang biasa dirasakan ketika menaiki bus TMP lainnya juga tidak ada.

Secara fisik, bus listrik TMP Koridor 4 berukuran kecil, terlihat mirip dengan bus kecil Koridor 2 dan 3. Bedanya terletak pada posisi pintu keluar. Bus kecil koridor 2 dan 3 memiliki pintu keluar di bagian belakang bus, sementara pintu bus listrik koridor 4 berada di tengah badan pintu dan terdiri dari dua pintu. Kemudian, ukurannya yang kecil ini juga terasa lebih sempit.

Bus listrik TMP Koridor 4 memiliki kapasitas 25 orang. Lili menyebutkan bahwa banyak penumpang dapat memengaruhi performa bus listrik ini.

"Untuk baterai sendiri kita banyak pengaruh dari AC, macet, jumlah penumpang kalau melebihi kapasitas, dari cara bawa unitnya juga," jelas Lili.

Selain itu, faktor eksternal seperti banjir dan macet juga bisa memengaruhi cepatnya penggunaan daya. Sebagai solusi, pengalihan rute dipilih jika jalan yang menjadi bagian dari rute koridor 4 mengalami banjir.

"Sementara untuk saat ini mungkin kita hindari untuk banjir ya. Bisanya kita ubah rutenya aja sih," kata Lili.

Selain dengan pengalihan rute, opsi lainnya adalah dengan menghentikan bus untuk sementara. Namun, kedua pilihan ini bisa diambil berdasarkan keputusan teknisi dengan mempertimbangkan ketinggian banjir.

Dalam sehari, bus listrik TMP koridor 4 ini mengisi daya sebanyak 3 kali dengan target 10 ritase. Pengisian daya dilakukan di pool sementara yang berada di Gedebage sebelum memulai perjalanan. Setelahnya, pengisian daya dilakukan di Terminal Leuwipanjang. Menurut Lili, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya tiap bus bisa berbeda. Namun, untuk 1% baterai biasanya memakan waktu selama 2 menit.

"Sekali ngecas untuk saat ini hitungannya 2 menit itu 1%, tapi nggak sama semua sih, ada yg ngisinya agak lambat, bisa cepat," sebut Lili.

Pengisian daya yang lama menjadi satu kekurangan bus listrik. Lili menyebutkan bahwa koridor 4 bisa selesai beroperasi melebihi koridor lainnya yang biasanya berhenti pada pukul 9 malam.

"Di pemakaian baterai agak beda. Agak sedikit waktunya sih, karena harus cas kan, yang agak makan waktu," jelas Lili perihal lamanya waktu operasional koridor 4 ini.

Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang.Bus listrik TMP Koridor 4 Dago-Leuwipanjang. Foto: Hanifah Salsabila

Selain menggunakan unit yang sepenuhnya baru, sopir yang mengendarai bus listrik ini juga terhitung baru. Sehingga, dalam pengoperasiannya, tak jarang ada supir lain yang mendampingi untuk memastikan rute dan pemberhentian yang diambil sudah benar.

"Pendamping itu untuk memastikan rute yang dilalui supirnya itu benar dan berhenti di halte yang benar juga," kata petugas operasional Temanbus lainnya.

Peralihan menggunakan bus listrik ini bukan menjadi masalah besar bagi sopir bus. Lili menjelaskan tidak banyak perbedaan cara pengoperasian bus listrik dengan bus pada umumnya. Pra sopir justru merasa nyaman meskipun memerlukan waktu untuk beradaptasi.

"Mereka nyaman-nyaman aja sih, soalnya tadinya kan persneling ke matic malah lebih enak. Tapi agak kagok aja," jelas Lili. (mso/mso)



Hide Ads