Bupati Herdiat Soroti Fenomena Kasus Perceraian Guru ASN di Ciamis

Bupati Herdiat Soroti Fenomena Kasus Perceraian Guru ASN di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 09 Nov 2023 02:00 WIB
Ilustrasi perceraian
Ilustrasi perceraian (Foto: iStock)
Ciamis -

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyebut angka perceraian di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Ciamis cukup tinggi dengan kasus cerai guru ASN menduduki peringkat pertama. Sedangkan di urutan kedua adalah dari lingkungan kesehatan.

Hal tersebut Herdiat sampaikan saat membuka kegiatan Pekan Olahraga PGRI Kabupaten Ciamis di Stadion Atletik Prabu Linggabuana, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, Rabu (8/11/2023).

Dalam kesempatan itu Herdiat menyinggung banyak berjejer mobil yang cukup bagus di tempat parkir milik para guru. Hal itu menandakan kesejahteraan guru PNS di Ciamis meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ke sini melihat berjejer mobil bagus milik bapak ibu guru. Tapi jangan lupa, dengan sejahteranya ibu bapak guru, angka perceraiannya paling tinggi. Pertama di lingkungan pendidikan, kedua di lingkungan kesehatan," ujar Herdiat.

Untuk itu, Herdiat mengingatkan kepada para guru dan PNS lainnya untuk memperkuat dan memperkokoh rumah tangganya. Semakin sejahteranya perekonomian para guru, seharusnya semakin kuat hubungan rumah tangganya.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan dengan makin sejahteranya perekonomiannya, makin kuat rumah tangganya. Tidak mudah terombang ambing," ungkap Herdiat.

Sementara itu, Humas Pengadilan Agama Ciamis Suryana menyebut jumlah PNS di Kabupaten Ciamis yang melakukan perceraian sejak Januari-Oktober 2023 sebanyak 84 orang. Namun Suryana tidak merinci jumlah PNS dari kalangan guru yang melakukan perceraian.

Rinciannya, ada izin pejabat 25 orang, tidak ada izin pejabat 14 orang, ada persetujuan pejabat 3 orang dan tidak ada persetujuan pejabat 42 orang.

Suryana menyebut ada sejumlah faktor yang membuat PNS di Ciamis tersebut memilih bercerai. Mulai dari berselisih terus menerus hingga gangguan pihak ketiga.

"Pada umumnya karena perselisihan terus menerus. Faktor penyebabnya tidak jujur masalah keuangan, gangguan pihak ketiga, masalah anak bawaan, cemburu berlebihan, kurang perhatian dan lainnya," ungkap Suryana.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads