Anak Jadi Nakal Usai Ortu Cerai, Apa yang Harus Dilakukan?

Sisi Terang

Anak Jadi Nakal Usai Ortu Cerai, Apa yang Harus Dilakukan?

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 10 Okt 2023 07:30 WIB
Asian boy kid sitting and crying on bed while parents having fighting or quarrel conflict at home. Child covering face and eyes with hands do not want to see the violence. Domestic problem in family.
Ilustrasi Dampak Anak Broken Home (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis)
Bandung -

Perceraian yang dilakukan oleh orang tua pasti akan berdampak pada anak-anaknya. Efeknya, anak bisa mengalami stres, kesehatan fisik dan mental yang memburuk, kesulitan di sekolah hingga dampak-dampak lainnya.

Manager Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat Diana Wati mengungkapkan, dampak terbesar perceraian orang tua adalah terganggunya psikis anak.

"Ya, dampak perceraian orang tua untuk psikis anak tentunya sangat besar. Kenapa sangat besar? Karena memang anak kan enggak paham ya terkait dengan apa yang terjadi pada orang tuanya," kata Diana saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (9/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak lebih ke arah pahamnya kan awalnya oh ini ayah ibuku, aku terlahir dengan cinta kasih gitu ya," imbuhnya.

Terbiasa dengan hidup dibalut kasih sayang orang tua, menurut Diana perceraian kemudian membuat anak akan mengalami syok dan sedih yang terkadang sulit diungkapkan. Dengan begitu, anak akan mencari perhatian.

ADVERTISEMENT

"Sementara anak dia sulit untuk mengungkapkan rasa sedih, rasa stres kecuali dengan perilakunya itu sendiri. Yang pada akhirnya mencari perhatian banyak pihak," ujarnya.

Solusi Meredam Dampak Negatif Perceraian Pada Anak

Karena itulah, Diana punya pandangan, jika perceraian tidak bisa dihindari, orang tua harus mencari solusi untuk anak itu sendiri. Mengajak anak bicara soal alasan perceraian menurutnya sangat penting dilakukan.

"Jadi harus dibicarakan dengan anak baik-baik kenapa penyebab perceraiannya lebih ke arah bukan karena mereka ayah atau ibu tidak sayang pada anak. Justru ini untuk kepentingan terbaik anak misalnya. Nah tolong juga harus beri akses anak-anak untuk ketemu ayah maupun ibunya," jelas Diana.

Selain itu, orang tua yang berpisah juga harus membuat pola asuh yang tepat. Diana mengungkapkan pola asuh anak tidak kalah penting disiapkan sehingga nantinya anak tetap merasa mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua meski tidak lagi bersama.

"Dan yang paling penting juga di sini adalah bagaimana pemberian kasih sayang dari ayah dan ibunya yang tidak berbeda gitu ya. Dan juga satu yang sangat penting adalah bagaimana ayah ibunya juga tetap melakukan komunikasi untuk model pengasuhan bagi anaknya. Biar anak sendiri tidak bingung gitu," paparnya.

Jika pola asuh itu tidak diperhatikan, besar kemungkinan anak akan berubah seperti menjadi pendiam, berperilaku temperamen atau dalam istilah sehari-hari disebut broken home.

"Jangan sampai itu jadi masalah lain karena si anak kebingungan gitu ya. Karena si anak sendiri kebingungan di ibu dipenuhi atau bahkan di ayah dipenuhi bahkan sebaliknya. Itu biasanya jadi faktor pemicu juga perilaku anak-anak kita yang bisa menyimpang gitu," tutup Diana.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads