Respons Pj Walkot Bandung soal Warga Sumedang Tolak Rencana TPSA Cibereum

Respons Pj Walkot Bandung soal Warga Sumedang Tolak Rencana TPSA Cibereum

Muhammad Hasanudin Zuhdi - detikJabar
Rabu, 08 Nov 2023 00:14 WIB
Kepulan asap kebakaran terlihat di area TPSA Cibeureum Sumedang
TPA Cibeureum (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Bandung -

Rencana Pemkot Bandung untuk menggunakan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Cibeureum, Kabupaten Sumedang untuk mengatasi krisis sampah di Kota Bandung ternyata menemui kendala.

Warga Cibeureum dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana ini. Mereka mendesak untuk penutupan TPSA Cibeureum, seperti yang telah mereka sampaikan dalam rapat dengan Pemerintah Daerah Sumedang baru-baru ini. Hal ini juga sejalan dengan beberapa tuntutan dan usulan yang telah diajukan warga kepada Pemda Sumedang.

Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyatakan, bahwa pemerintah kota sedang berupaya menjalin kerjasama dengan daerah sekitar, termasuk Cijeruk dan Cibereum di Sumedang, untuk menemukan solusi bersama terkait penanganan sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Bambang mengakui bahwa rencana itu mendapat resistensi dari masyarakat, terutama di Cijeruk. Meskipun tantangan ini hadir, ia berkomitmen untuk terus melakukan upaya dan berharap dapat mencapai hasil secepat mungkin.

"Jadi kita akan coba lakukan upaya kerjasama antara kota seperti Cijeruk dan Cibereum di Sumedang, tapi yang Cijeruk itu sudah dapat resistensi sosial cukup tinggi. Ini kita terus lakukan upaya, kita berharap target secepatnya tapi problemnya sekarang kita harus komunikasi sosial dengan masyarakat sekitar. Jadi ya mohon doanya, pak Sekda juga terus berupaya," ucapnya di Kantor Kelurahan Cisaranten, Selasa (7/11/2023).

Bambang juga menjelaskan, bahwa pengiriman sampah ke TPA Sarimukti saat ini tidak bisa ditambah lagi. Karena pemerintah provinsi telah menghitung daya dukung dan mempertimbangkan wilayah Bandung Raya secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

"Kalau pengiriman ritase sudah tidak bisa ditambah lagi. Pemerintah Provinsi sudah yakin betul dan menghitung berdasarkan pokoknya daya dukung yang lain dan menghitung juga buat wilayah Bandung Raya bukan hanya Kota Bandung. Jadi ya Kota Bandung harus mencari alternatif lain. Kita upayakan kerja sama antar daerah, pilihannya itu tadi Sumedang yang sebenarnya itu ada dua, Cijeruk tapi saya bilang jujur itu terlalu tinggi resistensi sosialnya," jelasnya.

Dalam situasi yang kompleks ini, dia menegaskan bahwa mereka tidak boleh pesimis dan terus berupaya untuk menjalankan pendekatan yang tepat dan berkomitmen untuk mencari solusi yang terbaik.

"Ya kita hidup nggak boleh pesimis ya, kan kita terus perjuangkan apa yang harus kita lakukan, pendekatannya begitu," ujarnya.

"Pengendalian pengelolaan sampah itu butuh waktu ya, di Kota Bandung ini di timbunan sampah hariannya itu 1.600 ton, dengan adanya kedaruratan sampah dampak di Sarimukti masih ada tersisa sekitar 37 ribu ton. Nah kemudian di satu sisi pengiriman masih dibatasi, artinya tidak bisa 100%. Karena masih terjadi penumpukan walaupun di hulu itu sudah sosialisasi secara masif. Target kita, dari berbagai cluster rumah tangga dll bisa mengurangi sekitar 560 ton per hari," kata Bambang menambahkan.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, bahwa masalah sampah memerlukan koordinasi yang baik dan penanganan yang menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Pengawasan dan kerjasama dengan TNI untuk memilah sampah juga telah dilakukan untuk memastikan manajemen sampah yang lebih baik di Kota Bandung.

"Masalah sampah ini terus dikoordinasikan, kan itu penanganannya harus dari hulu. Masalah di Kota Bandung ini sampah masih sering numpuk, TPS juga memang masih banyak yang belum dikelola, tapi saat ini ada upaya pengawasan kerja sama dengan TNI untuk mengawal soal pemilahan sampah ini," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan melalui detikJabar jika lahan seluas 10 hektar di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cibeureum Kabupaten Sumedang, diproyeksikan bakal jadi tempat pembuangan sampah akhir Kota Bandung. Lahan dibutuhkan untuk membuang sampah yang menggunung di Bandung.

Akan tetapi, rencana Kota Bandung yang akan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cibeureum Kabupaten Sumedang kemungkinan bakal menemui jalan terjal. Sebab rencana tersebut berbanding terbalik dengan keinginan warga Cibeureum.

Operasional TPSA Cibereum sebelumnya mendapatkan resistensi dari warga Cibeureum Kulon belum lama ini. Warga pun mengajukan beberapa tuntutan atau usulan kepada Pemda Sumedang.

Beberapa tuntutan warga terdampak keberadaan TPSA Cibeureum tertuang dalam 13 poin. Di antaranya, sampah tidak boleh berceceran di jalanan saat proses pembuangan, warga terdampak TPSA Cibeureum diberikan kompensasi, cek kesehatan bagi warga terdampak akibat kebakaran di TPSA Cibeureum yang terjadi belum lama ini dan tuntutan lainnya.

(mso/mso)


Hide Ads