Dadan berlari masuk ke dalam mobil SUV berwarna putih, Kamis (2/11/2023). Ia sigap membantu pengendara yang kesulitan melibas tanjakan curam di jalur alternatif dari arah Lembang menuju Kota Bandung.
Namanya Tanjakan SpongeBob. Tak seimut namanya, tanjakan yang berada di Jalan Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), itu kemiringannya cukup curam.
Pria 42 tahun itu boleh dibilang sebagai kuncen Tanjakan SpongeBob. Sebab rumahnya tepat di persimpangan jalan yang menghadap langsung ke curamnya Tanjakan SpongeBob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sopirnya ragu-ragu, dia takut nggak bisa naik. Akhirnya saya tawarkan buat disopirin," kata Dadan kepada detikJabar, Kamis (2/11/2023).
Dadan dan beberapa pemuda di kampung itu, memang berperan sebagai sopir pengganti. Mereka akan beraksi saat ada sopir yang ragu-ragu melajukan kendaraannya dari bawah hingga ke titik tertinggi Tanjakan SpongeBob.
"Apalagi kalau hari Sabtu sama Minggu, pasti banyak yang minta disopirin. Terus kalau sopirnya perempuan atau ibu-ibu, dari Jakarta rata-rata nggak berani. Soalnya mereka kan nggak hafal," tutur Dadan.
Dadan dan pemuda yang berperan sebagai sopir pengganti, tak mematok tarif atas jasa mereka. Tujuan utamanya tentu agar kendaraan yang melintasi Tanjakan Spongebob tak mengalami kecelakaan.
"Kita tujuannya kan membantu, karena kita juga atur jalan di situ biar nggak macet. Kalau ada yang mau kasih uang alhamdulillah, nggak dikasih juga ya nggak apa-apa," kata Dadan.
Sebagai warga setempat, ia tahu betul sejak kapan Tanjakan Spongebob mulai ramai dilintasi kendaraan khususnya kendaraan wisatawan. Puncaknya terjadi pada tahun 2018, saat Google Maps mulai banyak digunakan.
"Kalau dulu itu yang lewat sini kebanyakan diarahkan sama warga, kalau nggak memang nyasar dan nggak tahu jalan. Puncaknya 2018, itu banyak banget yang lewat sini soalnya diarahkan Google Maps," kata Dadan.
Baca juga: Tips Melintasi Tanjakan SpongeBob di Lembang |
Demi menjaga keamanan dan keselamatan pengguna Tanjakan Spongebob, Dadan meminta ada perhatian dari pemerintah
"Kita sebetulnya sudah pernah minta bantuan ke desa buat minta lampu hati-hati, traffic cone, water barrier. Cuma belum dikasih, jadi mudah-mudahan bisa dikasih sama Pemda KBB," tutur Dadan.
(sud/sud)