Lahan seluas 10 hektar di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cibeureum Kabupaten Sumedang, diproyeksikan bakal jadi tempat pembuangan sampah akhir Kota Bandung. Lahan dibutuhkan untuk membuang sampah yang menggunung di Bandung.
Seperti diketahui, Pemkot Bandung hingga saat ini masih terus mencari solusi terbaik dan tercepat untuk menangani darurat sampah di Kota Bandung. Terhitung 26 Oktober 2023 lalu, darurat sampah masih berlangsung sampai 26 Desember 2023 sesuai Keputusan Wali Kota Bandung tentang Penetapan Situasi Darurat Pengelolaan Sampah.
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengaku saat ini masih berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk memohon penggunaan TPSA Cibeureum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada opsi lain di Sumedang (TPSA Cibeureum) mudah-mudah disetujui Pj Bupati karena sudah menumpuk (sampah) banyak," katanya di Balai Kota Bandung, Kamis (2/11/2023).
Menurut catatan DLHK Kota Bandung sampai hari Rabu (1/11) kemarin, masih ada 24 dari 135 TPS di Kota Bandung yang mengalami overload. Masih ada setidaknya 37.000 ton sampah tertahan di kota Bandung akibat pengurangan kiriman ke TPA Sarimukti.
Setelah mencoba mencari peluang pembuangan di hilir, Bambang juga mendorong adanya peningkatan pengolahan sampah mandiri di berbagai cluster sebagai upaya penanggulangan di hulu.
"Kita juga sudah mulai menekan dan memastikan pengelolaan sampah di beberapa cluster seperti pasar, pendidikan, rumah sakit, mal, restoran," ujarnya.
"Tinggal menghitung besar volume yang bisa kita lakukan (pengolahan) sebagai sebuah gambaran bahwa sampai dengan saat ini kedaruratan yang ada di kota Bandung itu masih terjadi," kata Bambang menambahkan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna mengatakan awalnya Pemkot berencana menggunakan TPA Cijeruk, namun urung dilakukan karena adanya resistensi yang tinggi.
"Sumedang ada di Cibereum kalau Cijeruk resistensinya cukup tinggi. Karena di sana (Cibereum) ada 10 hektar dan itu sudah berjalan. Mudah-mudahan disetujui oleh Pj Bupati. Supaya di masa darurat kita bisa maksimal penanganan sampah," ujarnya.
Pemkot Bandung tentu harus kerja keras soal penanganan sampah. DLH Kota Bandung sedang mempersiapkan langkah penanganan sampah Kang Pisman skala lingkup RT termasuk sarana prasarananya. TPST dan penyediaan Gibrik Mini pemilah sampah juga tengah digarap.
Lahan-lahan milik Pemkot Bandung pun dibuat lubang untuk mengubur sampah organik. Saat ini, ada satu lahan di Lapangan Tegallega sebagai TPS sementara untuk menimbun sampah organik, dan lahan di Gedebage diproyeksikan untuk pengolahan dan pencacahan sampah kota Bandung.
Ema menyebut saat ini Pemkot Bandung terus mendorong seluruh cluster pengelolaan sampah dapat berjalan secara optimal. Sementara lahan di Gedebage akan segera digunakan untuk pengolahan sampah pasar.
"Kita akan segera dorong pengolahan sampah sementara yang di Gedebage untuk sampah pasar. Dalam satu hari sampah yang dihasilkan 37 pasar yakni 160 ton. Ini dalam 2 Minggu harus ada perkembangan," ungkapnya.
(aau/dir)