Hujan Turun, Kebakaran TPA Sarimukti Padam Seluruhnya

Hujan Turun, Kebakaran TPA Sarimukti Padam Seluruhnya

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 30 Okt 2023 15:56 WIB
Damkar Kota Bandung saat membantu proses pemadaman TPA Sarimukti
Damkar Kota Bandung saat membantu proses pemadaman TPA Sarimukti (Foto: Istimewa)
Bandung -

Kebakaran yang melanda gunungan sampah di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diklaim sudah teratasi sepenuhnya.

Sekadar diketahui, TPA Sarimukti mengalami kebakaran sejak 19 Agustus lalu. Dua bulan berselang, api yang membakar gunungan sampah di empat zona belum bisa dijinakkan sepenuhnya.

"Untuk kebakaran sudah teratasi, padam semua baik di zona 1, 2, 3, dan zona 4. Alhamdulillah," kata Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto saat dikonfirmasi, Senin (30/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu faktor yang membantu pemadaman api di bawah tumpukan sampah itu yakni hujan yang mengguyur sejak beberapa hari lalu. Air hujan menyiram titik api di bawah tumpukan sampah secara merata.

"Alhamdulillah, hujan deras beberapa hari ini sangat membantu pemadaman kebakaran di sini (TPA Sarimukti). Tapi memang juga membuat permukaan jalan jadi licin dan becek," kata Riswanto.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pihaknya juga sudah membuka lagi zona 1 untuk membuang sampah dari Bandung Raya. Truk pengangkut sampah kini tak lagi membuang muatannya ke zona darurat.

"Pelayanan pembuangan kini sudah mulai berjalan, mudah-mudahan bisa normal sepenuhnya. Kita sudah fungsikan lagi zona 1, tapi masih dibatasi," tutur Riswanto.

Pembuangan sampah dari Bandung Raya ke zona 1 kini masih dibatasi maksimal 5.708 ritase. Kuota yang tersedia itu dibagi untuk empat wilayah yakni Kota Bandung sebanyak 3.425 ritase, Kota Cimahi sebanyak 685 ritase, Kabupaten Bandung 970 ritase, dan KBB sebanyak 625 ritase.

"Rata-rata sehari itu ada 325 ritase. Sekarang yang sedang kita tata itu fokus di zona 1. Kita akan atur ketinggian sampah maksimal 4,5 meter lalu kita tumpuk dengan tanah," kata Riswanto.

Sementara itu, pihaknya juga sedang menata zona 2 sebelum bisa digunakan menampung sampah. Penentuan penggunaan zona 2 akan berdasarkan keputusan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.

"Sekarang kita tata juga untuk zona 2, mulai dari saluran kemudian landfill. Kalau sudah aman baru bisa dibuka, tapi sesuai petunjuk dari pimpinan (DLH Jabar)," tutur Riswanto.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads