.webp)
Diketahui, Kelana Nusantara merupakan salah satu program strategi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia yang menjadi bagian dari kebijakan Kemenparekraf. Melalui program yang berlangsung Rabu (25/10) ini, pengembangan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka yang sejatinya sudah tumbuh dan berkembang dibahas.
Tarsono menilai terselenggaranya acara ini menjadi bentuk perhatian Pemerintah Pusat agar Majalengka dapat lebih dikenal luas. Apalagi dengan beroperasinya Bandara Kertajati. Menurutnya, Pemkab Majalengka, masyarakat, dan pelaku Ekonomi Kreatif harus siap menyongsong hal tersebut guna memajukan pariwisata di Majalengka.
"Kabupaten Majalengka harus dipastikan sebagai Kota Tujuan, tujuan wisata maupun berbisnis atau investasi. Sebab tanpa hal tersebut Majalengka akan tertinggal, dengan kemajuan ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka memungkinkan akan membuka pangsa pasar perdagangan yang lebih luas bahkan sampai level mancanegara, hal tersebut tentunya harus menjadi peluang bagi para Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Majalengka," jelas Tarsono dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).
Ia menambahkan masyarakat Majalengka harus produktif serta menjadi masyarakat yang dapat membuat segala hal. Hasil produktivitas ini pun menurutnya harus dapat dijual atau dipasarkan ke wilayah lain.
"Oleh karena itu dengan hadirnya para pelaku ekonomi kreatif ini nantinya sebagai pelaku utamanya, dimulai dari sebuah komunitas yang telah menjalin hubungan dengan berbagai komunitas lainnya di berbagai wilayah bahkan hingga mancanegara," ucapnya.
"Untuk itu kita harus sambut peluang ini dengan baik, artinya dengan kata lain strateginya harus menyerang tidak defensif. Pelaku Ekonomi Kreatif harus mampu membuktikan bahwa segala potensi Majalengka ada dan Majalengka bisa, Majalengka punya dan apapun ada di Majalengka," tandasnya.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Heriyanto menyampaikan pihaknya berharap potensi ekonomi kreatif di Majalengka dapat terus berkembang. Peran ekraf diharapkan tak hanya di level daerah, namun turut berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional.
"Kelana Nusantara merupakan ajang serap aspirasi dari para pelaku ekonomi kreatif, forum ini dijadikan sebagai wadah menampung aspirasi dari bawah atau dikenal dengan istilah Bottom Up untuk nantinya dijadikan bahan masukan dan juga evaluasi untuk pembangunan ke depannya," kata Heriyanto.
"Berbeda dengan program aktivitas pengembangan ekonomi kreatif lainnya seperti Kata Kreatif Indonesia dengan program yang polanya Top Down," imbuhnya.
Ia pun mengungkapkan Kelana Nusantara digelar di Kabupaten Majalengka karena daerah ini dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi kreatif yang sangat baik. Salah satunya terlihat dari komitmen pengembangan ekonomi kreatif yang tumbuh dari masyarakat tanpa intervensi secara khusus dari pemerintah.
Heriyanto merinci Majalengka masuk sebagai salah satu bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia yang dimulai dari tahun 2018. Saat ini, Majalengka ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif skala Nasional hingga menjadikan ekonomi kreatif sebagai subsektor unggulan untuk pengembangan pariwisata Majalengka.
"Ke depannya insyaallah Kemenparekraf sebagai vokal point program Kabupaten/Kota kreatif akan berkomitmen untuk memberikan penguatan dan pendampingan agar eksistensi ekonomi kreatif di Kab.Majalengka lebih dapat berperan dan lebih eksis di forum internasional," pungkasnya. (akd/akd)
