Jabar Hari Ini: Drama Pria Hendak Bunuh Diri di Jalur Whoosh

Jabar Hari Ini: Drama Pria Hendak Bunuh Diri di Jalur Whoosh

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 23 Okt 2023 22:00 WIB
Ade bersama keluarga saat jajal kereta cepat Whoosh.
Kereta cepat Whoosh. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Jakarta -

Ragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Senin (23/10/2023). Dari mulai kondisi tersangka kasus pembunuhan Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel, hingga seorang pria yang hendak bunuh diri di jalur kereta cepat Whoosh.

Tim detikJabar merangkum sejumlah peristiwa yang menggemparkan publik pada hari ini. Berikut rangkuman peristiwanya.

Kondisi Mimin Usai Jadi Tersangka

Tiga tersangka kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau Amel dikenakan wajib lapor ke Polda Jabar. Ketiga tersangka tersebut, tak lain Mimin Mintarsih, serta kedua anaknya Arighi Reksa Pratama, dan Abi Aulia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, polisi telah menetapkan sebanyak lima tersangka dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amel yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam. Selain Mimin, Arigi, dan Abi, polisi telah menahan dua pelaku lainnya, yakni Yosep Hidayah suami korban, serta M Ramdanu keponakan korban.

Pada Senin (23/10/2023) hari ini, menjadi kali pertama Mimin, Arighi, dan Abi melakukan wajib lapor usai ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi. Kepada awak media, Mimin dan kedua anaknya telah menyiapkan fisik dan mental jelang wajib lapor pertamanya ini.

ADVERTISEMENT

"Kondisi sekarang alhamdulillah sehat semuanya. Persiapan wajib lapor ke Polda hanya fisik dan mental," ujar Mimin kepada detikJabar sebelum berangkat ke Mapolda Jabar.

Mimin dan kedua anaknya mengaku dalam keadaan yang sehat. Namun, ia merasa terganggu pada aktivitas dengan statusnya kini yang telah menjadi tersangka.

"Sejauh ini Allhamdulilah sehat, ya jelas terganggu dengan kabar ini (ditetapkan tersangka) berusaha tetap tegar aja ya harus gimana lagi harus dihadapi," katanya.

Meski telah ditetapkan menjadi tersangka, Mimin dan kedua anaknya tetap bersiteguh bahwa mereka tidak ada keterlibatan apapun dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amel tersebut.

"Harapan kami sekeluarga, saya dan anak-anak cepat terungkap, tapi dengan pelaku yang sebenar-benarnya, bukan secara tudingan-tudingan yang tidak jelas gitu lah," kata dia.

Sementara itu, menurut Fajar Sidik, tim kuasa hukum dari pelaku Yosep, Mimin, Arighi, dan Abi, mengungkap pihak kepolisian dari Polda Jabar telah bekerja secara profesial, objektif dan transparan.

"Jadi hari ini kita bertolak ke Polda Jabar untuk wajib lapor. Saya yakin dan saya percaya kepada penyidik Polda Jabar telah bekerja secara profesional, secara menyeluruh, objektif, dan transparan. Jangan sampai terjadi pragmatisme dan diskorsing," ungkap Fajar.

Auman Karnivora di Gunung Sanggabuana

Aksi hewan karnivora besar kembali menggegerkan warga kaki gunung Sanggabuana, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, pada Minggu (15/10/2023).

Plt Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Deby Sugiri menjelaskan, satu kandang ternak domba milik warga kembali ditemukan mati dalam keadaan bekas diterkam.

"Kami kembali menerima laporan warga bahwa pada hari Sabtu 14 Oktober sekira pukul 23.10, pemilik ternak domba mendengar suara auman, tidak jauh dari lokasi kandang," ujar Deby saat dihubungi detikJabar, Senin (23/10/2023).

Setelah diperiksa suara auman tersebut, di sekitar kandang, terlihat bayangan, dengan mata menyala berwarna biru, warga yang ketakutan melihat sosok satwa tersebut lantas kembali ke dalam rumah.

"Setelah mendengar suara auman itu, karena kandang domba lokasinya tidak jauh, kemudian diperiksa warga dan ketika diperiksa dengan senter warga melihat bayangan hewan dengan mata menyala warna biru. Karena tidak tahu jenis satwanya warga kembali ke rumah," kata dia.

Namun, saat pemilik ternak kembali ke kandang pada Minggu pagi, domba miliknya sudah hilang satu ekor, dan satu ekor ditemukan dalam kondisi mati, dan lima ekor lainnya luka.

"Berbekal keterangan itu, kami kemudian mendatangi lokasi, dan kemudian melakukan assesment, berdasarkan keterangan kami menduga ternak domba milik warga dimangsa karnivora besar," imbuhnya.

Hal itu, kata Deby, disimpulkan berdasarkan sampel luka dari kelima domba, serta satu ekor domba hilang dibawa pemangsa, dan satu ekor lainnya yang ditemukan meninggal.

"Kami mengidentifikasi 3 luka di leher, dan 2 luka di bagian punggung domba merupakan bekas gigitan, di lokasi juga ditemukan jejak-jejak telapak kaki karnivora besar, yang kemungkinan bekas macan kumbang dengan ukuran lebar kurang lebih 15 centimeter," ujar dia.

Tempat karnivora besar memangsa ternak, dan bekas jejak kaki, jalur karnivora besar itu, menunjukkan bahwa, lokasi karnivora besar berada di hutan Blok Cimonyet, dengan titik koordinat 6Β°33'57.30"S 107Β°13'51.88"E.

Pihaknya kemudian mengedukasi warga sekitar kaki gunung Sanggabuana, menenai cara menghadapi karnivora besar, dan mengimbau untuk melaporkan jika kasus serupa terjadi kembali.

"Kita mengedukasi, dan kemudian berdialog dengan warga sekitar mengenai kelestarian lingkungan, dan batas-batas wilayah perhutani, dan lahan pertanian serta aktivitas masyarakat di sekitar hutan agar aman dari bahaya hewan buas," pungkasnya

Identitas Pj Walkot Cimahi Dipakai Menipu

Identitas Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi dicatut oleh orang tak bertanggungjawab untuk menipu sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi.

Pejabat Pemkot Cimahi itu menerima pesan WhatsApp dari nomor 081295227779 yang menggunakan foto Dicky Saromi sebagai profilnya. Pelaku meminta agar pejabat Pemkot Cimahi mengirimkan sejumlah uang.

Dicky Saromi memastikan jika nomor tersebut bukan merupakan nomor miliknya. Ia mengatakan bahwa pesan itu murni aksi penipuan mengatasnamakan dirinya.

"Iya itu penipuan, itu yang jelas bukan nomor HP saya," kaya Dicky Saromi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (23/10/2023).

Pesan yang dikirimkan pelaku penipuan itu terjadi sehari sebelum ia dilantik sebagai Pj Wali Kota Cimahi. Hal itu membuatnya resah sebab dikhawatirkan ada pihak yang terjebak oleh ulah pelaku.

"Jadi sebelum dilantik, tentunya saya nggak punya hak apa-apa kan. Tentu inu mengecewakan, ada saja orang yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan hal yang merugikan begini," kata Dicky.

Ia meminta agar ASN di lingkungan Pemkot Cimahi serta masyarakat agar mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat seperti dirinya maupun orang lain.

"Tentu harus lebih hati-hati. Jadi saya ingatkan sekali lagi bahwa tidak ada pesan seperti itu dari saya (Pj Wali Kota Cimahi," kata Dicky.

Salah satu pejabat di lingkungan Pemkot Cimahi yang menerima pesan tersebut yakni Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi, Endang.

"Saya terima pesan itu Sabtu (21/10/2023) malam, jadi sehari sebelum dilantik. Cuma saya memang sudah curiga, meskipun lihat fotonya Pak Pj, tapi kan belum dilantik. Waktu itu saya di-chat diminta buat telepon balik," kata Endang.

Endang mengatakan dari informasi yang didapatkannya, pejabat lain yang menerima pesan serupa diminta datang ke salah satu hotel di Kota Bandung kemudian memberikan sejumlah uang.

"Kita diminta datang ke hotel (di Kota Bandung), terus diminta transfer uang. Jadi sampai situ saja sudah jelas bahwa penipuan," tutur Endang.

Pekerja Jaringan Internet Tersengat Listrik

Sebanyak 12 orang pekerja jaringan internet tersengat listrik di Sukabumi. Satu di antaranya tewas.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Lodaya Hilir, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Senin (23/10/2023) dini hari. Awalnya para pekerja tengah memasang tiang untuk jaringan internet di kawasan itu.

"Awalnya kita mau naikin tiang, itu pas sudah mau naik kena ke kabel listrik, langsung dhuar mental semua," kata Rizal, salah seorang pekerja saat diwawancarai wartawan di RSUD Sekarwangi, Cibadak.

Saat itu kata Rizal, usai terjadi hubungan pendek listrik lampu langsung padam. Tiang besi diduga menempel ke jaringan listrik di atasnya.

"Langsung mati lampu semua. Semua kita ada 15-an, yang tersengat (aliran listrik) 12 orang, berikut saya. Kalau itu (yang di pasang) tiang internet, tiang besi," ujar Rizal.

Rizal mengaku sempat juga merasakan sengatan listrik. Posisinya bahkan berada di depan.

"Tiba-tiba langsung kena jatuh semua, saya juga enggak ingat apa-apa lagi. Saya paling depan itu," tuturnya.

Terpisah, Humas RSUD Sekarwangi, Ramdan membenarkan soal korban meninggal dunia. Korban diketahui bernama Agus Taryana. Selain Agus ada satu korban lainnya atas nama Angga yang masih menjalani perawatan.

"Muhun (iya) kang yang meninggal atas nama Agus Taryana, yang masih dirawat satu orang atas nama Angga," singkat Ramdan.

Terkait luka, Ramdan menyebut ada luka bakar akibat setrum. "Ya, kalau kesetrum seperti biasa memang seperti luka bakar," imbuhnya.

Pria Hendak Bunuh Diri di Jalur Whoosh

Warga dan pengendara yang melintas di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta digegerkan dengan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pria, Senin (23/10/2023).

Pria itu hendak melakukan percobaan bunuh diri dari trase Kereta Cepat Whoosh di Kampung Campaka, RT 02/05, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ade Sukanda (39) warga setempat sekaligus saksi mata, mengatakan pria tersebut naik dari pagar trase Kereta Cepat Whoosh sebelah barat kemudian merangkak di atas dinding peredam suara.

"Kejadiannya sekitar jam 11 siang. Dia naik dari sebelah barat situ, terus merangkak ke tengah jembatan (di bawahnya jalan raya). Jadi dia merangkaknya di atas pagar peredam suara," kata Ade saat ditemui di lokasi kejadian.

Pria itu terindikasi hendak melakukan bunuh diri lantaran beberapa kali sempat hendak melompat ke bawah namun urung dilakukan. Pria dengan celana pendek berwarna merah dan kaos berwarna biru itu juga sempat berdiri di atas pagar tersebut.

"Lumayan lama, jadi dia sempat gelantungan, tapi naik lagi. Sempat berdiri di atas pagar terus turun lagi. Seperti mau bunuh diri, tapi juga kayak yang takut mau lompatnya," ujar Ade.

Warga yang sudah berkerumun di jalan raya, berusaha membujuk agar pria tersebut mau turun dan mengurungkan niatnya. Namun upaya warga gagal lantaran pria itu bertahan di atas dalam waktu cukup lama.

"Lama di atasnya juga, sekitar sejam lebih. Baru berhasil turun itu setelah polisi datang, terus dibujuk turun. Tapi di situ juga enggak langsung mau, malah polisinya juga sempat diminta mundur," kata Ade.

Ade menyebut pria itu akhirnya berhasil dibawa turun kemudian dibawa oleh pihak kepolisian. Dari penampakannya, Ade melihat pria itu seperti orang yang kebingungan.

"Akhirnya ya berhasil dibawa turun. Kelihatannya sih seperti yang lagi bingung, soalnya sempat diajak ngobrol juga ngelantur. Bukan warga sini pastinya, soalnya saya warga asli sini. Dia juga katanya nggak bawa identitas," kata Ade.

Sementara itu Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi pria yang diduga hendak bunuh diri dari atas trase Kereta Cepat Whoosh. "Alhamdulillah tadi sudah berhasil kita amankan seorang laki-laki, terindikasi mau bunuh diri. Kita bujuk, akhirnya dia mau turun," kata Darwan.

Karena kejadian tersebut perjalanan Kereta Cepat Whoosh sempat terganggu. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena upaya pengamanan jalur yang harus dilakukan untuk keselamatan," ujar Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti melalui keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Senin (23/10/2023).

Emir mengatakan dua keberangkatan Kereta Cepat Whoosh pada Senin (23/10/2023), untuk jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB dari Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar sempat tertahan sekitar 20 menit.

"Kereta Cepat Whoosh nomor G1125 rute Halim-Tegalluar sempat berhenti pada pukul 10.45 di KM 105 setelah masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal yang memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103," kata Emir.

Petugas melakukan pemadaman jaringan listrik aliran atas untuk melakukan inspeksi lebih mendalam demi keselamatan penumpang dan perjalanan Kereta Cepat Whoosh sehingga perjalanan kereta Whoosh dengan jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB relasi Halim-Tegalluar dan Tegalluar-Halim pukul sempat tertunda sekitar 20 menit

"Kami berkoordinasi dengan petugas kepolisian untuk mengevakuasi pria tersebut guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Diduga yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan dan karena berupaya melakukan percobaan bunuh diri," ucap Emir.

"Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10.49 menuju Tegalluar," imbuhnya.

Emir mengatakan dalam hal pengamanan jalur, KCIC telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.

"KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat. Seluruh petugas juga secara berkala melakukan patroli lapangan melalui kolaborasi bersama TNI/Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin," kata Emir.

Halaman 2 dari 2
(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads