Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Warga dan pengendara yang melintas di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta digegerkan dengan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pria, Senin (23/10/2023).
Pria itu hendak melakukan percobaan bunuh diri dari trase Kereta Cepat Whoosh di Kampung Campaka, RT 02/05, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Sukanda (39) warga setempat sekaligus saksi mata, mengatakan pria tersebut naik dari pagar trase Kereta Cepat Whoosh sebelah barat kemudian merangkak di atas dinding peredam suara.
"Kejadiannya sekitar jam 11 siang. Dia naik dari sebelah barat situ, terus merangkak ke tengah jembatan (di bawahnya jalan raya). Jadi dia merangkaknya di atas pagar peredam suara," kata Ade saat ditemui di lokasi kejadian.
Pria itu terindikasi hendak melakukan bunuh diri lantaran beberapa kali sempat hendak melompat ke bawah namun urung dilakukan. Pria dengan celana pendek berwarna merah dan kaos berwarna biru itu juga sempat berdiri di atas pagar tersebut.
"Lumayan lama, jadi dia sempat gelantungan, tapi naik lagi. Sempat berdiri di atas pagar terus turun lagi. Seperti mau bunuh diri, tapi juga kayak yang takut mau lompatnya," ujar Ade.
Warga yang sudah berkerumun di jalan raya, berusaha membujuk agar pria tersebut mau turun dan mengurungkan niatnya. Namun upaya warga gagal lantaran pria itu bertahan di atas dalam waktu cukup lama.
"Lama di atasnya juga, sekitar sejam lebih. Baru berhasil turun itu setelah polisi datang, terus dibujuk turun. Tapi di situ juga enggak langsung mau, malah polisinya juga sempat diminta mundur," kata Ade.
Ade menyebut pria itu akhirnya berhasil dibawa turun kemudian dibawa oleh pihak kepolisian. Dari penampakannya, Ade melihat pria itu seperti orang yang kebingungan.
"Akhirnya ya berhasil dibawa turun. Kelihatannya sih seperti yang lagi bingung, soalnya sempat diajak ngobrol juga ngelantur. Bukan warga sini pastinya, soalnya saya warga asli sini. Dia juga katanya nggak bawa identitas," kata Ade.
Sementara itu Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi pria yang diduga hendak bunuh diri dari atas trase Kereta Cepat Whoosh. "Alhamdulillah tadi sudah berhasil kita amankan seorang laki-laki, terindikasi mau bunuh diri. Kita bujuk, akhirnya dia mau turun," kata Darwan.
Perjalanan Sempat Terganggu
Karena kejadian tersebut perjalanan Kereta Cepat Whoosh sempat terganggu. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena upaya pengamanan jalur yang harus dilakukan untuk keselamatan," ujar Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti melalui keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Senin (23/10/2023).
Emir mengatakan dua keberangkatan Kereta Cepat Whoosh pada Senin (23/10/2023), untuk jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB dari Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar sempat tertahan sekitar 20 menit.
"Kereta Cepat Whoosh nomor G1125 rute Halim-Tegalluar sempat berhenti pada pukul 10.45 di KM 105 setelah masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal yang memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103," kata Emir.
Petugas melakukan pemadaman jaringan listrik aliran atas untuk melakukan inspeksi lebih mendalam demi keselamatan penumpang dan perjalanan Kereta Cepat Whoosh sehingga perjalanan kereta Whoosh dengan jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB relasi Halim-Tegalluar dan Tegalluar-Halim pukul sempat tertunda sekitar 20 menit
"Kami berkordinasi dengan petugas kepolisian untuk mengevakuasi pria tersebut guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Diduga yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan dan karena berupaya melakukan percobaan bunuh diri," ucap Emir.
"Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10.49 menuju Tegalluar," imbuhnya.
Emir mengatakan dalam hal pengamanan jalur, KCIC telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.
"KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat. Seluruh petugas juga secara berkala melakukan patroli lapangan melalui kolaborasi bersama TNI/Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin," kata Emir.











































