Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (20/10/2023). Salah satunya yakni terkuaknya titah Yosep ke Danu usai habisi Tuti dan Amel yang merupakan anak-istrinya sendiri. Berikut rangkuman Jabar hari ini:
1. AS Nekat Jual Obat Terlarang di Tenda Bekas Pengungsian
Entah apa yang ada di benak AS (24). Ia nekat mengedarkan dan menjual obat terlarang di bekas tenda pengungsian korban gempa Cianjur. Sasarannya cukup luas, ia jual pada pelajar hingga remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS yang saat itu tengah membuka lapak di salah satu tenda eks pengungsian di Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, pun langsung diringkus di tempat.
"Kami tangkap pelaku kemarin (19/10) sore di salah satu tenda pengungsian yang sudah tidak dipakai. AS ini jualan obat-obatan terlarang di tenda tersebut," kata Kapolsek Cugenang AKP Tedi Setiadi, Jumat (20/10/2023).
583 butir obat terlarang berbagai merek pun diamankan. Dari hasil pemeriksaan, AS sudah menjual obat-obatan di dalam eks tenda pengungsian sejak dua bulan lalu.
"Pengakuan dari pelaku, yang beli itu remaja hingga pelajar. Sudah dua bulan dia (pelaku) manfaatkan eks tenda pengungsian sebagai tempat jualan," kata dia.
Menurut Tedi, pihaknya sudah menyerahkan pelaku ke Satnarkoba Polres Cianjur untuk diproses lebih lanjut. Kepolisian pun akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan tenda-tenda pengungsian yang sudah tidak terpakai. Dikhawatirkan tenda tersebut digunakan untuk kegiatan negatif.
"Kami akan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, tenda yang tidak terpakai karena penghuninya sudah kembali tinggal di rumah yang telah diperbaiki agar ditertibkan. Bagian tenda yang masih bisa dipakai disimpan untuk keadaan darurat. Supaya tenda itu tidak digunakan untuk kegiatan negatif," ucapnya.
2. Gudang Rongsok di Cirebon Terbakar
Kebakaran hebat melanda sebuah gudang rongsok di Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon. Akibat dari kebakaran itu, kepulan asap hitam terlihat sangat pekat dan membumbung tinggi di sekitar lokasi.
Menurut warga sekitar, kebakaran yang melanda gudang rongsok itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga kini, kepulan asap hitam masih terlihat dari lokasi kebakaran. Bahkan, kepulan asap itu dapat terlihat dari jarak 1 Kilometer.
"(Kebakaran) tadi sekitar jam 2 siang. Yang terbakar gudang rongsok," kata salah seorang warga saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (20/10/2023).
Sejumlah armada pemadam kebakaran (Damkar) terlihat sudah beberapa kali bolak-balik ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api. Namun hingga kini, kepulan asap hitam masih terlihat membumbung tinggi dari lokasi kejadian.
Akibat dari kejadian ini, tidak sedikit pengendara yang terpaksa memutar arah untuk menghindari kepulan asap hitam yang timbul akibat kebakaran tersebut.
3. Sosok Pj Walkot Cimahi yang Bakal Gantikan Dikdik
Sosok Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi yang baru pengganti Dikdik Suratno Nugrahawan yang tidak diperpanjang oleh Mendagri Tito Karnavian akhirnya terungkap.
Ialah Dicky Saromi yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat. Ia akan menggantikan Dikdik yang masa jabatannya akan selesai pada 22 Oktober mendatang.
Dicky Saromi merupakan salah satu dari tiga nama yang diusulkan oleh DPRD Kota Cimahi menjadi Pj Wali Kota. Selain Dicky Saromi ada nama lainnya, yakni Hery Antasari, Kepala Badan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Jawa Barat dan Dikdik Suratno Nugrahawan.
"Dicky Saromi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat (menjadi Pj Wali Kota Cimahi). Suratnya sudah diterima," ujar Pj Gubernur Jawa Barat Bey T. Machmudin saat ditemui di Kota Baru Parahyangan, Jumat (20/10/2023).
Dicky Saromi akan dilantik sebagai Pj Wali Kota Cimahi pada 22 Oktober 2023 mendatang sesuai akhir masa penugasan Dikdik yang menjabat sebagai Pj Wali Kota Cimahi sejak 22 Oktober 2022.
"Dilantiknya (Pj Wali Kota Cimahi) di Gedung Sate. Nanti hari Minggu, siang atau sore," ujar Bey.
Usai tak menjabat Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik otomatis akan kembali ke jabatan semula sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi.
"Ketika tidak lanjut sebagai Pj Wali Kota, tentu saya kembali kepada jabatan definitif saya menjadi sekretaris daerah (Sekda)," kata Dikdik saat ditemui di Pemkot Cimahi beberapa waktu lalu.
4. Dampak Gempa Garut Hancurkan Rumah Sahli
Rumah Sahli (77) hancur. Bagian temboknya hampir rubuh akibat gempa magnitudo (M) 5,6 yang berpusat di Garut pada Kamis (19/10) malam.
Sahli yang merupakan warga Dusun Cisodong, Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, itu mulanya mendengar suara keras saat gempa terjadi. Rupanya suara tersebut dari bagian dinding yang roboh. Kini, kerusakan itu dicatat oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran.
Menurut Ketua Tagana Pangandaran Nana Suryana saat dihubungi detikJabar, Jumat (20/10/2023), reruntuhan dinding rumah itu menimpa satu unit sepeda motor. Sewaktu kejadian tersebut penghuni tidak berada di rumah.
"Ketika gempa terjadi, Sahli dan istrinya sedang tidak berada dalam rumah. Namun kami kira kerusakan terhitung berat," ucapnya.
Nana mengatakan pihaknya menerima laporan kerusakan rumah akibat dampak gempa Garut itu pada pagi tadi atau pukul 07.00 WIB. Anggota Tagana di Kecamatan Cimerak yang menyampaikan informasi tersebut.
"Tapi memang kondisi rumah kurang kokoh, tidak layak, struktur bangunannya kurang bagus kena gempa langsung roboh," kata Nana.
Kepala BPBD Pangandaran Untung Saful Rokhman mengaku belum menerima laporan langsung dari warga setempat soal adanya rumah rusak akibat gempa. Untung mengatakan pihaknya saat ini masih mengecek ke beberapa daerah karena khawatir ada warga yang merasakan kondisi yang sama.
"Tentu dengan laporan kerusakan tadi. Anggota akan kami turunkan untuk membantu rumah warga yang roboh," ujar Untung.
5. Terkuak Titah Yosep ke Danu Setelah Bunuh Anak Istrinya
Polda Jabar menggelar prarekontruksi terkait dengan tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel di Kampung Ciseuti, Desa/Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Kamis (19/10/2023) tengah malam.
Prarekontruksi tersebut dilakukan langsung oleh salah satu tersangka yakni M Ramdanu alias Danu.
Menurut salah satu tim kuasa hukum Danu, Ahid Syahroni, pihaknya mendapat undangan dari penyidik Polda Jabar untuk mendampingi Danu saat prarekontruksi langsung di tempat kejadian perkara pembunuhan Tuti dan Amel.
"Setelah proses penyidikan itu dilaksanakan kemudian pihak penyidik merasa bahwa perlu ada keterangan yang jelas terkait dengan bagaimana posisi saat itu bagaimana nah itu harus ke TKP," ujar Ahid kepada detikJabar di Subang, Jumat (20/10/2023).
"Maka kemudian penyidik dianggap perlu ke TKP untuk mempraktikkan secara langsung tentang bagaimana tindak pidana itu terjadi apa, dan seperti apa peran posisi masing-masing para tersangka ini dalam proses pembunuhan ini," sambungnya.
Ahid mengatakan, terkait dengan ember yang disita oleh penyidik Polda Jabar usai melakukan prarekontruksi itu, karena berkaitan dengan Danu. Sebab, dari pengakuan Danu, dia disuruh membersihkan darah dari kedua korban oleh tersangka lain yakni, Yosep Hidayah.
"Kalau ember yang dibawa polisi itu adalah bukti yang disita pihak kepolisian yang digunakan oleh Danu pada saat itu Danu disuruh oleh Yosep untuk membersihkan darah korban," katanya.
Masih dalam pengakuannya, usai mendapatkan perintah dari Yosep, Danu pun langsung menuruti apa yang sudah diperintahkan oleh Yosep tersebut untuk mencipratkan air di bercakan darah dengan menggunakan ember yang sudah terisi air bersih.
"Jadi perintahnya itu kurang lebih begini 'Danu, tolong ini bersihkan (darah) pakai air' kemudian Danu hanya menciprat-cipratkan air terus mengguyur dan membersihkan darah. Hanya itu mungkin yang belum disita oleh polisi," ungkapnya.
Seperti diketahui, Polda Jabar telah menetapkan lima orang tersangka pada kasus pembunuhan Tuti dan Amalia. Kelima tersangka tersebut diantaranya M Ramdanu keponakan korban, Yosep Hidayah suami sekaligus ayah korban, Mimin Mintarsih istri muda Yosep, serta kedua anaknya Mimin Arighi dan Abi.
(aau/yum)