Siswa di Purwakarta Antusias Ikuti Lomba Pemulasaraan Jenazah

Siswa di Purwakarta Antusias Ikuti Lomba Pemulasaraan Jenazah

Dian Firmansyah - detikJabar
Sabtu, 21 Okt 2023 02:30 WIB
Peringati hari Santri, Pemkab Purwakarta Gelar Lomba Pemulasaran Jenazah Bagi Pelajar SMA Sederajat
Peringati hari Santri, Pemkab Purwakarta Gelar Lomba Pemulasaran Jenazah Bagi Pelajar SMA Sederajat (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Memperingati Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta menggelar lomba pemulasaran jenazah bagi kalangan pelajar tingkat SMA dan sederajat se-kabupaten Purwakarta.

Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan menyebutkan, lomba yang baru pertama kali digelar di kabupaten Purwakarta, untuk memberikan pemahaman dan kemampuan bagi generasi muda agar bisa membantu masyarakat.

Pasalnya, akan jadi kendala saat pemulasaraan dibutuhkan tetapi jumlah orang yang bisa memiliki kemampuan tersebut terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alangkah mulianya kalau anak-anak dari orang yang meninggal itu bisa menyelenggarakan (pemulasaran) jenazah apalagi jenazah orang tuanya, mulai memandikan, mengkafani, menyolatkan, syukur-syukur menguburkan," ujar Benni kepada detikJabar, Jumat (20/10/2023).

Benni menegaskan, memang tidak diwajibkan setiap anak untuk melakukan rangkaian pemulasaran, namun ia menyinggung kasih sayang orang tua kepada anaknya dan langkah ini bisa dilakukan sebagai upaya terakhir berbakti kepada orang tua.

ADVERTISEMENT

"Kan dalam doa selalu ada, ya Allah sayangilah kedua orang tua. Mungkin ini bisa menjadi langkah akhir kepada orang tuanya ketika meninggal, memandikan, hingga menguburkan. Di sampimg kita menyolatkan dan terus mendoakan," katanya.

34 Peserta atau 34 sekolah, baik peserta perempuan dan laki-laki antusias mengikuti lomba ini, mereka nampak fokus melakukan setiap tata cara pemulasaraan. Peserta mempraktikkan mulai dari penanganan orang yang meninggal, kemudian tata cara memandikan seperti adab membersihkan kotoran, kemudian mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan.

"Alhamdulillah para peserta antusias, mengukur kain kafan, membuat tali dan membungkus. Namun ada beberapa yang tidak dilaksanakan di tempat karena keterbatasan, jadi hanya pemaparan ke tim juri," ungkapnya.

Benni menegaskan, jika lomba ini bukan untuk pertama dan terakhir, ia berharap agar pelaksanaan lomba yang memberikan pemahaman dan kemampuan kepada anak muda terus dilakukan.

"Ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Santri, namun saya berharap di event-event lain bisa terus digelar kegiatan serupa, karena kemampuan itu harus terus dilakukan agar menjadi paham," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads