Tembok Irigasi Longsor, Ratusan Hektare Sawah di Cipatat Terancam

Kabupaten Bandung Barat

Tembok Irigasi Longsor, Ratusan Hektare Sawah di Cipatat Terancam

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 20 Okt 2023 17:05 WIB
Warga Perbaiki Tembok Penyangga Saluran Irigasi yang Longsor
Warga Perbaiki Tembok Penyangga Saluran Irigasi yang Longsor (Foto: istimewa/dok Pemdes Kertamukti)
Bandung -

Ratusan hektare sawah di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam kekeringan usai tembok penyangga saluran irigasi tiba-tiba longsor.

Tembok saluran irigasi itu longsor pada Kamis (19/10/2023) sore. Longsornya tembok saluran irigasi itu diduga karena konstruksinya yang tidak kuat menahan debit air yang mengalir deras.

"Jadi longsornya tiba-tiba, soalnya memang nggak ada hujan. Kemungkinan memang karena fondasinya tidak kuat," ujar Kepala Desa Kertamukti, Sunaryo saat dihubungi, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembok saluran irigasi yang fondasinya longsor itu sepanjang 35 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter. Dari informasi warga, sebelum longsor itu sempat melihat ada bocoran air di sekitar dinding tanah penyangga irigasi.

"Katanya ada bocor dulu dari tembok penyangga irigasi. Akhirnya bocoran itu terus membesar dan akhirnya membuat tanggul irigasi jebol," ujar Sunaryo.

ADVERTISEMENT
Warga Perbaiki Tembok Penyangga Saluran Irigasi yang LongsorWarga Perbaiki Tembok Penyangga Saluran Irigasi yang Longsor Foto: istimewa/dok Pemdes Kertamukti

Padahal saluran irigasi itu menjadi andalan untuk mengairi setidaknya 500 hektare lahan persawahan di wilayah tersebut. Saat ini warga kebingungan sebab tak ada sumber air alternatif untuk lahan sawah mereka.

"Jadi airnya itu berbelok ke luar jalur irigasi. Padahal itu untuk pasokan air ke persawahan warga. Jadi sekarang warga bingung karena sawahnya kekeringan," ucap Sunaryo.

Saat ini warga berupaya membersihkan material longsor yang menutupi saluran irigasi. Selain itu warga juga menutup titik longsor dengan karung berisi tanah agar tidak melebar dan tidak memicu longsor susulan.

"Sekarang sementara kami menutup lokasi longsor dengan tanah. Tapi ini kan harus ditembok lagi tanggulnya, supaya tidak longsor lagi biar irigasi normal lagi fungsinya," tutur Sunaryo.

(yum/yum)


Hide Ads