Ratusan hektare lahan pertanian di 5 desa di Kecamatan Modo terendam banjir akibat luapan dan jebolnya tanggul Sungai Prijetan. Tanggul jebol akibat tingginya intensitas hujan di Lamongan dalam beberapa hari terakhir.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto mengatakan, ratusan hektar lahan pertanian berupa padi yang terendam banjir ini telah memasuki masa tanam. Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Modo pada Minggu (22/12) petang mengakibatkan aliran Sungai Prijetan meluap.
"Kondisi itu diperparah dengan masuknya air melalui titik tanggul yang jebol di Desa Kedungrejo, Kecamatan Modo," kata Joko kepada wartawan, Senin (23/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dihimpun menyebutkan, 4 desa di Kecamatan Modo terimbas luapan dan jebolnya tanggul ini. Ke 4 desa tersebut diantaranya adalah Desa Kedungrejo, Desa Sambungrejo, Desa Kacangan dan Desa Nguwok.
Di 4 desa ini, total lahan yang terendam seluas 150 hektare, dengan tinggi genangan air sekitar 50 senti meter, selain itu fasilitas umum dan jalan poros juga terdampak banjir, yaitu 2 musala dan satu sekolah terdampak yang saat ini sudah surut serta jalan poros sepanjang kurang kebih 500 meter tergenang.
"Kejadiannya terjadi pada Minggu petang, sekitar pukul 17.00 WIB. Saat ini air sudah mulai berangsur surut ," ujarnya.
Menurut Joko, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telab menurunkan tim operasi dan pemeliharaan (OP) SDA untuk melakukan inventaris kebutuhan penanganan darurat. TRC BPBD Lamongan, ungkap Joko, juga melakukan monitoring ketinggian air ke Lokasi kejadian.
"Besok (Selasa) rencana akan dilakukan kerja bakti terkait tanggul jebol yan ada di Modo. Hari ini material untuk perbaikan tanggul sudah dikirimkan, seperti terpal, bongkotan dan karung," tuturnya.
(abq/iwd)