Ini Hasil Uji Lab Sample Yoghurt yang Buat Siswa SD KBB Keracunan

Ini Hasil Uji Lab Sample Yoghurt yang Buat Siswa SD KBB Keracunan

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 18 Okt 2023 21:45 WIB
Greek yogurt
Ilustrasi Yoghurt (Foto: Thinkstock)
Bandung Barat -

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah menerima sebagian hasil pengujian laboratorium sampel jajanan yoghurt yang menyebabkan 20 siswa SD di KBB keracunan. Apa hasilnya?

Sekadar diketahui, pada Rabu (11/10/2023) lalu, 18 siswa dari SDN 1 Cimerang dan 2 siswa dari SDN 2 Cimerang keracunan. Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing.

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto mengatakan dari hasil pengujian sampel yoghurt di Labkesda Jawa Barat, jajanan itu negatif mengandung zat kimia berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai hasil uji lab, jadi yoghurt itu tidak mengandung zat kimia berbahaya, jadi kandungan kimianya negatif semua," ujar Hernawan saat dihubungi, Rabu (18/10/2023).

Namun saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji kandungan mikrobiologi dari sampel yoghurt tersebut. Setelah hasilnya keluar, baru bisa dipastikan kandungan apa yang menyebabkan 20 siswa itu keracunan.

ADVERTISEMENT

"Setelah kita terima hasil uji zat kimia, kita masih menunggu hasil uji mikrobiologinya. Memang sampai saat ini belum keluar, jadi apakah ada bakteri atau tidak yang menyebabkan keracunan itu," ucap Hernawan.

Polisi sendiri sudah mengamankan penjual jajanan yoghurt yang diduga menjadi penyebab SDN 1 dan SDN 2 Cimerang, keracunan.

"Kita sudah amankan penjual yoghurtnya. Menang dia biasa jualan di sekitaran sekolah itu," kata Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan.

Saat ini, yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan. Pihaknya mendalami soal sumber yoghurt sembari menunggu hasil uji laboratorium sampel yoghurt tersebut selesai diuji laboratorium di Labkesda Jabar.

"Kami mendalami terus jajanan yoghurt itu dia dapatkan darimana, lalu sudah berapa lama dia jualan di situ. Tapi kita juga sekarang masih menunggu hasil lab dari Dinas Kesehatan," kata Darwan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads