20 Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Usai Konsumsi Yoghurt

20 Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Usai Konsumsi Yoghurt

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 11 Okt 2023 19:15 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi. (Foto: Dok.Detikcom)
Bandung Barat -

Kasus keracunan massal di sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bandung Barat terjadi lagi. Kali ini menimpa puluhan siswa SDN 1 dan 2 Cimerang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang pada Rabu (11/10/2023).

Tercatat ada 20 siswa yang keracunan, rinciannya 18 siswa dari SDN 1 Cimerang dan dua siswa dari SDN 2 Cimerang. Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing.

Petugas Puskesmas Padalarang, Daniel, mengatakan awalnya satu-dua orang siswa menunjukkan gejala keracunan pada pukul 10.00 WIB atau tepat saat jam istirahat. "Kami datang ke lokasi pukul 12.00 WIB, kemudian langsung melakukan penanganan medis. Dari pendataan kita, jumlah siswa yang mengalami keracunan sekitar 20 orang," kata Daniel saat dikonfirmasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penanganan terhadap siswa yang mengalami keracunan dilakukan dengan pemberian cairan infus pengganti cairan yang terbuang pada fase kritis 4 jam pertama. "Setelah penanganan itu, fase kritis terlewati. Saat ini 18 siswa kondisinya sudah membaik dan 2 siswa lagi masih rawat jalan karena mengalami dehidrasi," ujar Daniel.

Berdasarkan hasil penelusuran, para siswa itu kemungkinan mengalami keracunan usai mengonsumsi jajanan yoghurt yang dijajakan pedagang di sekitar lingkungan sekolah. "Dugaan keracunannya ini dari jajanan yogurt. Tapi untuk kepastian, kita ambil sampelnya untuk diteliti di Labkesda Jabar," kata Daniel.

ADVERTISEMENT

Petugas kesehatan sendiri sudah mengambil sampel minuman yoghurt yang dikonsumsi para siswa untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar.

"Ada dua sampel jajanan yoghurt yang sudah kita ambil untuk diuji di laboratorium kesehatan Jabar. Nanti hasilnya keluar sekitar 7 hari ke depan," ujar Daniel.

Sementara itu, Kapolsek Padalarang Kompol Darwan mengatakan pihaknya sudah menerima informasi soal keracunan massal itu. Saat ini kasus tersebut dalam proses penanganan.

"Sudah kita terima laporannya dan sudah kita tangani. Kita utamakan dulu penanganan terhadap anak-anak tersebut," kata Darwan.

Pihaknya pun berencana memanggil penjual yoghurt yang bersangkutan. Identitas penjual tersebut sudah dikantongi dan sedang dalam pencarian.

"Mungkin karena ketakutan dan panik, penjualnya menghilang. Cuma kita sudah ada identitasnya, jadi kita akan cek ke kediamannya, lalu kita periksa," ujar Darwan.




(orb/orb)


Hide Ads