Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini. Dari mulai pria di Bandung kehilangan mata kiri usai ditembak airgun oleh temannya yang ngamuk hingga pelaku pembunuhan aktivis kemanusiaan di Kabupaten Garut merupakan anggota geng motor.
Berikut rangkumannya di Jabar Hari Ini:
Pria di Bandung Tewas Tertimpa Pohon
Seorang pengendara sepeda motor tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan Raya Tangkuban Parahu, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Insiden kejadian ini, terjadi siang tadi dan menimpa korban bernama Achmad Chaerudin yang warga Kampung Gerang, Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, KBB.
"Betul ada kejadian pohon tumbang menyebabkan korban meninggal dunia. Sudah ditangani oleh Unit Lakalantas Polsek Lembang," kata Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana saat dihubungi hari ini.
Hadi mengungkapkan, korban mengendarai motornya dari arah Subang menuju Bandung. Tepat di lokasi kejadian, tiba-tiba pohon berukuran cukup besar yang ada di kanan jalan tumbang dan menimpa korban.
"Menurut saksi mata, korban dari arah atas (Subang) menuju ke Lembang. Kemudian pohon itu tumbang tiba-tiba, lalu menimpa kepala korban dan badannya. Korban sempat dibawa ke klinik tapi tidak tertolong," ungkap Hadi.
Pihaknya langsung melakukan olah TKP. Berdasarkan dugaan awal, tumbangnya pohon tersebut karena kondisinya yang sudah tua dan lapuk serta angin kencang yang berembus.
"Sementara untuk penyebab masih dalam penyelidikan, tapi kalau melihat pohon di TKP kemungkinan sudah tua. Batang pohon sudah rapuh karena kondisinya juga tinggal batang saja, tidak ada daunnya," jelas Hadi.
Pohon tumbang itu menutupi jalan dari kedua arah sehingga sempat menyebabkan kemacetan. Setelah itu pihaknya langsung mengevakuasi batang pohon.
Mata Remaja di Bandung Ditembak Teman Sendiri
Farraz M Azzaky (17) kehilangan mata kirinya usai tertembak airgun milik teman sepermainannya saat terjadi bentrokan di SMPN 4 Bandung, Jl Samoja, Batununggal, Kota Bandung, Rabu (11/10) lalu.
Kejadian nahas yang menimpa korban terjadi saat Farraz bersama rekannya, Yera Jovanka (18) sedang nongkrong sambil menenggak minuman keras di lokasi kejadian.
Tak lama kemudian, dua rekan wanita Farraz berinisial S dan M tiba-tiba mengaku mendapat ancaman dari kelompok lain yang sedang nongkrong di tempat lain. Hal itu membuat Yera dan kawan tongkrongannya naik pitam hingga melabrak orang yang mengancam kedua rekan wanitanya tersebut.
"Kejadiannya di depan SMPN 4 Bandung, di situ ada perselisihan antara tersangka dengan salah satu kelompok juga di sana karena sedang minum-minum," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono saat rilis ungkap kasus di Mapolrestabes Bandung.
Yera dan teman-temannya itu langsung mengeroyok orang yang telah berkata kasar kepada kedua teman wanitanya. Kelompok yang menjadi sasaran amukan Yera itu belakangan diketahui rekan-rekan tongkrongan dari seorang pemuda bernama Ridwan Mulyana alias Damung (19).
Damung dan rekannya lantas balik melawan Yera. Merasa terdesak karena dikeroyok banyak orang, Yera lantas lari ke arah mobilnya untuk mengambil airgun yang telah ia simpan.
Dengan amarah membabi buta, Yera menembakkan airgun itu ke segala arah untuk menghalau kelompok Damung. Namun sayangnya, peluru tersebut malah menyasar rekan Yera sendiri yaitu Farraz yang tertembak di bagian mata kirinya.
"Jadi kelompok tersangka dengan Damung ini ribut, akhirnya tersangka atas nama YJ ini mengambil airgun karena terdesak, dan melakukan penembakan ke seluruh area di sana. Dan ternyata dalam tembakan tersebut mengenai salah satu mata dari teman tersangka yang menembak itu, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Cicendo," ungkap Budi.
Setelah menimbulkan korban, bentrokan itu sedikit mereda. Kelompok Yera maupun kelompok Damung sama-sama berangkat ke RS Mata Cicendo untuk mengantarkan korban yang sudah tertembak mata kirinya itu.
Namun ternyata, Yera masih memendam amarahnya. Ia kemudian menelpon adiknya berinisial AJ (16) dan mengaku telah menjadi korban pengeroyokan. Sang adik kemudian membangunkan bapaknya, Yuki Jupanka (43) dan langsung berangkat ke rumah sakit bersama tersangka lain yaitu Rizky Fernanda (34).
Setibanya di RS Mata Cicendo, baik Yuki, AJ dan Rizky kemudian melabrak kelompok Damung yang sudah menunggu di depan rumah sakit. AJ yang sudah menggenggam airgun kemudian menembakkan senjata tersebut ke arah atas lantaran tak terima kakaknya jadi korban pengeroyokan.
"Akhirnya terjadi keributan di situ dan melakukan penembakan kembali di depan RS ke arah atas. Di sana juga ada pemukulan kepada korban (Damung)," terang Budi.
Kelompok Damung yang tak menyangka menerima todongan airgun dari AJ kemudian kabur melarikan diri dari RS Mata Cicendo. Nahasnya, keberadaan Damung ditemukan dua rekan wanita Yera yang melihatnya sedang tertunduk di atas motor.
Tanpa banyak basa-basi, Damung kemudian dikeroyok oleh Yera dan keluarganya. Setelah puas melayangkan bogem mentah, Damung lalu digeletakan di seberang rumah sakit hingga dijemput salah satu rekan korban.
Setelah polisi turun tangan, Yuki, AJ dan Rizky kemudian ditangkap. Petugas juga turut mengamankan Yera atas tindakannya yang mengeroyok Damung, serta mengeluarkan airgun. Karena kejadian ini Farraz mengalami kebutaan pada mata kirinya usai tertembak airgun sedangkan Damung menderita luka-luka.
"Dari hal tersebut kita berhasil mengamankan ada 4 tersangka yang TKP-nya di RS Cicendo yaitu YJ, AJ, dan RF. Kemudian untuk tersangka di tkp awal yaitu SMPN 4 adalah YJ yang melakukan penembakan terhadap korban," jelas Budi.
Sementara, polisi hingga sekarang masih memburu 2 rekan wanitaYera berinisial S dan M. Keduanya diyakini menjadi pemicu bentrokan itu hingga menimbulkan korban. Akibat perbuatannya,Yuki, AJ danRizky dijerat Pasal 170KUHP dengan ancaman 5 tahun 6 bulan. SementaraYera, dijerat Pasal 351 atau 360KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman 6 tahun kurungan penjara.
(wip/mso)