Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Gunung Cengkik, Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Puluhan hektare hutan habis dilalap si jago merah.
Kapolsek Tegalwaru Ipda Ata mengatakan, kebakaran terjadi pada Minggu (15/10/2023) sekira pukul 12.30 WIB. Saat kejadian cuaca panas terik melanda kawasan tersebut.
"Iya kebakaran siang, sekitar bada dzuhur, ini masih di lokasi api belum padam," ujar Ata saat dihubungi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Minggu malam, api dikabarkan belum padam. Sebab lahan kering di Gunung Cengkik sudah hampir seluruhnya terbakar.
"Kita masih berupaya, kalau pemadaman nggak mungkin karena di hutan nggak ada akses untuk menjangkau titik api. Kita stand by di lembah memutus jalur api," kata dia.
Hingga kini, kata Ata, tim Pemadam, TNI-Polri dibantu masyarakat masih terjaga di lembah untuk memutus jalur api agar tak merambat ke pemukiman warga.
Tak ada armada yang mampu menjangkau titik api sebab terletak di punggung gunung, yang sulit dilintasi armada pemadam.
"Sementara kita berupaya memutus api, kalau ke atas nggak mungkin karena armada nggak sampai ke sana," imbuhnya.
Untuk total luas lahan terbakar, Ata menuturkan hampir puluhan hektare hangus terbakar, sebab dihitung dari luasan gunung yang terbakar.
"Kalau luas Gunung Cengkik ini kan sekitar 45 hektare, sudah separuhnya terbakar, terutama di lahan hutan bambu yang kering. Bisa jadi kurang lebih 20 hektare sudah terbakar," ucap Ata.
Mengenai penyebab kebakaran, Ata mengungkap, api diduga berasal dari gesekan antar ranting dan daun kering di wilayah hutan bambu di Gunung Cengkik.
Baca juga: Cinta Ditolak, Cekikan Maut Bertindak |
"Penyebabnya ini kan cuaca panas terik, biasanya akibat gesekan ranting atau daun kering menimbulkan percikan api, apa lagi angin juga cukup kencang akhir-akhir ini," paparnya.
Kendati demikian, Ata mengungkap, tak ada korban jiwa maupun ternak warga yang terimbas kebakaran tersebut.
"Alhamdulillah korban jiwa nggak ada, ternak juga nggak ada, karena posisinya jauh ke pemukiman, dan belum mencapai lembah," pungkasnya.
(mso/mso)