Warga Purwakarta, punya cara tak biasa untuk menghalau orang-orang yang nekat membuang sampah sembarangan. Strategi ini pun dipandang jitu karena bisa memberikan efek tertentu bagi mereka yang tetap memaksa tidak mentaati aturan.
Bagaimana tidak, warga di Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Purwakarta sampai nekat membuat tiruan kuburan di pinggir jalan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 5 kuburan di sekitar Gerbang Tol Cikampek Lama yang merupakan jalur alternatif Purwakarta ke Karawang maupun ke kawasan industri BIC.
Meski hanya tiruan, warga setempat sempat mengira itu adalah kuburan sungguhan. Sempat ada kekhawatiran dari warga yang awalnya menebak-nebak bahwa itu merupakan tempat peristirahatan korban kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maghrib-maghrib saya lewat sini ko ada makam, pas pertama kaget kirain ada makam korban tabrakan, saya sengaja ini datang ke sini siang-siang, ternyata bukan makam, supaya jangan buang sampah sembarang," ucap Idah, warga setempat, Kamis (12/10/2023).
Usut punya usut, kuburan itu memang sengaja dibangun perangkat desa di sana. Kondisi kuburan itu terlihat masih baru dengan tanah merah menggunung yang dilengkapi kain kafan di satu sisi yang biasanya menandakan bagian kepala.
Kuburan ini dibuat supaya tidak ada yang buang sampah sembarangan. Sebab sebelum tempat persemayaman itu menghiasi jalan, banyak orang yang seenaknya membuang sampah di sembarang tempat.
"Jadi awalnya di sini banyak sekali sampah, banyak yang buang sampah sembarangan, saya udah bosen udah capek buang sampah dari ujung sana ke ujung sana, saya setiap seminggu sekali membersihkan sampah, bawa mobil, tapi abis bersih ada lagi yang buang lagi di sini," kata Kades Cinangka Ida Marliana.
Kuburan itu rupanya dipasang sesuai kesepakatan dengan unsur kewilayahan. Intinya, kuburan dibuat agar warga tidak sembarangan membuang sampah di lokasi tersebut.
Selain itu, di area kuburan juga turut dipasang spanduk dengan tulisan mencolok. Bagaimana tidak, kata-kata yang dipasang sampai bernada 'ancaman' dengan tulisan 'Hanya Binatang Yang Buang Sampah Di Sini!.
Kemudian, ada juga tulisan yang satir berupa 'Ya Allah Celakakanlah Orang Yang Membuang Sampah Di Sepanjang Tempat Ini'. Di bagian bawah spanduk, tertulis sayembara, 'Barang Siapa Menemukan Yang Membuang Sampah Di Tempat Ini Dan Membawa Langsung Ke Kantor Desa Cinangka Maka Akan Mendapatkan Imbalan Rp, 500.000'.
Selanjutnya terdapat tulisan juga, 'Siapa Saja Yang Membuang Sampah Di Tempat Ini Akan Di Denda Rp, 1.000.000'. "Bahkan saya bikin sayembara, bisa dibaca. Ini kuburan tidak ada apa-apa, cuma tanah doang. Dibikin seminggu yang lalu," tutur Ida.
Tak disangka, Ida punya filosofi mengenai 5 kuburan ciptaannya itu. Ia berharap orang-orang mengira kuburan tersebut merupakan tempat pemakaman 2 orang tua dan 3 anak-anaknya.
![]() |
Adapun maksudnya, karena Ida pernah melakukan hal sama beberapa tahun lalu. Namun cara itu terbilang tidak efektif lantaran hanya 3 kuburan yang ia buat di pinggir jalan tersebut.
"Dulu banget pernah bikin tapi enggak sampai viral hasilnya alhamdulillah, beberapa waktu bersih. Karena sekarang kotor lagi muncul ide lagi untuk membuat kuburan, sekarang jumlah kuburannya lima sebelumnya tiga. Itu diumpamakan dua orang tua, anak kakak-beradik," kata kades sambil tertawa menyebutkan perumpamaan kuburan.
Tak sampai di situ, ada baju bekas berwarna putih, mereka sobek-sobek untuk dijadikan tanda yang umumnya untuk bagian kepala, warga juga mengumpulkan batu hingga bunga ditaburi di setiap kuburannya.
Saat ditanya kenapa memilih membuat kuburan dibanding hal lain, ia menjawab hanya spontan, ia juga menceritakan bukan kali saja ini memerangi sampah yang sampai saat ini masih menjadi kendala di wilayah Desa Cinangka.
"Saya melakukan ini udah lama, saya udah dua periode jabat kades mulai dari tahun 2013. Dulu pake beco di dorong karena sampahnya dibiarkan menggunung, bukan cuma di titik itu, ada di dua titik lain yang rawan dijadikan tempat untuk buang sampah sembarang," ungkap Ida.
Selain itu, Ida memastikan jika langkahnya didukung oleh warga dan tidak ada yang melakukan larangan. "Enggak ada yang mengolah,malah mendukung,emang harus digertak. Karena kalau sampah menumpuk yang disalahkan desa bukan warga," pungkasnya.
Sekda Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha mendukung aksi yang dilakukan Ida. Kuburan bohongan bertujuan untuk dijadikan peringatan bagi oknum pembuangan sampah sembarang agar sadar diri.
"Tentunya ini mungkin bagian dari pada peringatan yang dilakukan oleh pemdes setempat agar masyarakat sekitar tidak membuang sampah sembarangan. Persoalan sampah ini tentunya tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi tentunya kesadaran masyarakat terhadap sampah ini cukup penting," ujar Norman.
Norman mengajak, agar warga bisa menjaga kebersihan lingkungan selain untuk kesehatan lingkungan, kesehatan diri, kebersihan lingkungan dan kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya. "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa membuang sampah di tempat yang sudah disediakan," pungkasnya.
(ral/iqk)