Pencopotan Pj Walkot Cimahi gegara Inflasi

Jabar Sepekan

Pencopotan Pj Walkot Cimahi gegara Inflasi

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 15 Okt 2023 15:30 WIB
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan.
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Ciamis -

Pencopotan Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan menyedot perhatian publik pada pekan ini. Dikdik dicopot Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian karena tak sanggup menekan inflasi di Kota Cimahi.

Tito mengatakan, pencopotan Dikdik sebagai Pj Wali Kota Cimahi dilakukan karena dia sudah memperingatkan yang bersangkutan terkait inflasi di Kota Cimahi tinggi.

"Saya sudah berkali-kali menyampaikan pada Kota Cimahi, inflasinya tinggi, berasnya naik tidak turun-turun," kata Tito dalam siaran YouTube Kemendagri pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tito, walau Kota Cimahi merupakan daerah penghasil cabai, namun inflasi tetap tak terkendali. "Saya sudah berkali-kali ingatkan, tidak juga terkendali padahal dikelilingi daerah penghasil cabai," ungkapnya.

Surat pencopotan itu dikeluarkan Tito, Sabtu (7/10) lalu. "Saya minta untuk diganti dan sudah diganti dan sudah saya tanda tangani hari Sabtu lalu dengan wali kota baru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dikdik Suratno angkat bicara terkait pencopotan dirinya, oleh Mendagri. Dia menyebut, pihaknya sudah berupaya menangani laju inflasi yang terjadi dengan segala cara. Hal itu terbukti dari angka inflasi di Cimahi yang saat ini mencapai 2,3 persen.

"Alhamdulillah yang disampaikan Pak Mendagri walaupun ada hal yang harus kami perjelas. Jika dilihat dari penanganan inflasi man to man, kita memiliki tren positif. Di Januari angka inflasi kita 7 persen, saat ini ada di 2,3 persen," kata Dikdik saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (9/10).

Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan laju inflasi di Kota Cimahi cukup tinggi. Salah satunya yakni kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional yang tak kunjung turun.

"Kalau di Cimahi, penyebab inflasi itu terutama komoditas ayam, cabai merah, bawang putih. Untuk daging ayam ini kita dapat suplai dari daerah Priangan," jelas Dikdik.

Selain itu, Cimahi juga terlalu ketergantungan pada pasokan dari daerah lain. Mengingat Cimahi bukan merupakan daerah penghasil komoditas penyebab inflasi.

"Ini memang untuk suplai komoditas ini sangat tergantung dari daerah lain. Jadi ada ketergantungan yang tinggi, makanya itu yang menyebabkan harga tidak turun, karena bukan daerah penghasil," terang Dikdik.

"Selain itu, karena ini juga berkaitan dengan harga yang berlaku di kawasan metropolitan Bandung. Jadi mengikuti harga di Bandung Raya," tambahnya.

Dikdik juga membantah jika dirinya dicopot dari jabatan sebagai Pj Wali Kota Cimahi. Menurutnya, jabatannya itu bukan dicopot melainkan tidak diperpanjang oleh Mendagri.

"Ini yang harus saya luruskan, ada pemberitaan bahwa Pj Wali Kota dicopot dari jabatannya. Ini sesuatu hal yang tidak disampaikan oleh Mendagri, jadi Pak Mendagri tidak berbicara seperti itu. Yang disampaikan oleh beliau adalah mengganti saya dengan pejabat yang lain dengan sosok yang lain," terangnya.

"Mungkin yang dimaksud Pak Mendagri saya tidak diperpanjang. Karena ini sampai menjadi viral ke mana-mana, bahwa seolah-olah saya dicopot. Bahasa yang saya dengar langsung ketika melakukan Zoom Meeting dengan Pak Menteri adalah mengganti ya," tambahnya.

Meski membantah dicopot, sebagai ASN Dikdik tidak akan melakukan perlawanan terkait keputusan Mendagri. Usai tak lagi menjadi Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik kembali pada jabatan semula sebagai Sekda Kota Cimahi.

Dikdik sendiri menjabat Pj Wali Kota Cimahi sejak dilantik pada 22 Oktober 2022 mengisi posisi Ngatiyana yang masa jabatannya sebagai Wali Kota Cimahi berakhir di 22 Oktober 2022.

(iqk/iqk)


Hide Ads