Deretan Negara yang Bakal Terlalu Panas untuk Dihuni Manusia

Kabar Internasional

Deretan Negara yang Bakal Terlalu Panas untuk Dihuni Manusia

Tim detikInet - detikJabar
Sabtu, 14 Okt 2023 01:00 WIB
Ilustrasi gambar suhu panas
Ilustrasi (Foto: Thinkstock).
Jakarta -

Sejumlah negara akan terlalu panas untuk ditinggali jika suhu global meningkat sedikitnya 1,5 derajat celcius. Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang memetakan wilayah panas bumi.

Melansir detikInet, penelitian itu menyebutkan, sekitar 2,2 miliar orang di Pakistan dan Lembah Sungai Indus India, 1 miliar orang di China Timur, dan 800 juta orang di Afrika sub-Sahara, termasuk di antara penduduk yang menghadapi panas yang melebihi toleransi manusia, kata para peneliti.

Hal ini dapat meluas ke bagian timur dan tengah Amerika Serikat jika suhu Bumi meningkat sebesar 3°C di atas suhu pada masa pra-industri

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penduduk di Florida, New York, Houston dan Chicago harus menanggung tingkat kelembapan yang berbahaya dan menyesakkan, sementara panas ekstrem dapat mendatangkan malapetaka bagi mereka yang tinggal di beberapa bagian Amerika Selatan dan Australia. Demikian menurut studi baru yang dilakukan oleh Penn State University.

Manusia hanya mampu menahan panas yang begitu besar hingga berada di kondisi yang membuatnya berisiko terkena serangan jantung atau serangan panas.

ADVERTISEMENT

Orang lanjut usia, anak-anak, dan orang-orang dengan masalah kesehatan merupakan kelompok yang paling rentan, namun dalam iklim yang memanas ini, para ahli khawatir bahwa miliaran orang lainnya juga akan berada dalam bahaya.

"Saat manusia menjadi lebih hangat, mereka berkeringat, dan lebih banyak darah dipompa ke kulit mereka sehingga mereka dapat mempertahankan suhu inti tubuh mereka dengan melepaskan panas ke lingkungan," kata salah satu penulis studi, Larry Kenney, seperti dikutip dari Daily Mail.

Ia melanjutkan, pada tingkat panas dan kelembapan tertentu, penyesuaian ini tidak lagi memadai, dan suhu inti tubuh mulai meningkat. Ini bukan ancaman langsung, namun memerlukan suatu bentuk bantuan.

"Jika orang tidak menemukan cara untuk menenangkan diri dalam beberapa jam, hal ini dapat menyebabkan kelelahan akibat panas, sengatan panas, dan ketegangan pada sistem kardiovaskular yang dapat menyebabkan serangan jantung pada orang yang rentan," rincinya.

Gelombang panas yang memecahkan rekor di AS, Eropa, dan China pada musim panas ini, sekali lagi menyoroti betapa panasnya menjadi berlebihan bagi manusia.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)


Hide Ads