Ini Pria Muda Terkaya di Dunia Pewaris Saham Red Bull

Kabar Internasional

Ini Pria Muda Terkaya di Dunia Pewaris Saham Red Bull

Tim detikFinance - detikJabar
Jumat, 13 Okt 2023 10:00 WIB
Mark Mateschitz
Mark Mateschitz (Foto: Getty Images)
Bandung -

Mark Mateschitz menjadi salah satu orang kaya termuda di dunia. Ia merupakan pemilik produk minuman penambah energi Red Bull, yang merupakan warisan dari ayahnya.

Dikutip dari detikFinance, ayah Mark merupakan konglomerat asal Austria. Ia merintis usahanya pada 1987 lalu. Usai ayahnya tutup usia, Mark yang lahir tahun 1993 melanjutkan usaha yang ayah dengan menggenggam 49% saham perusahaan.

Saat ini dikutip dari Forbes, kekayaannya mencapai US$ 38,1 miliar atau sekitar Rp 549 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.600.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengikuti jejak sang ayah Mark juga sempat memulai bisnis minumannya sendiri pada 2018 lalu dinamakan Thalheimer Heilwasser GmbH. Perusahaan ini memproduksi bir dan limun yang airnya berasal dari mata air tertua di Austria.

Sebenarnya tak cuma Red Bull saja warisan dari ayahnya. Dia juga mendapatkan warisan saham Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Red Bull juga memiliki sebuah klub sepak bola yaitu Jerman RB Leipzig. Kemudian Red Bull juga mendukung beberapa cabang olahraga seperti cliff diving, selancar, sepeda gunung dan hoki es.

Belum berhenti sampai di situ, Mark juga menguasai bisnis properti di Australia. Warisan juga mencakup aset lain seperti kastil, vila di Austria, pulau Laucala di Fiji dan properti di London Knightsbride senilai US$ 56,4 juta.

Kini dia bahkan menduduki posisi ke-13 orang kaya termuda di dunia. Di Eropa dia adalah anak muda paling tajir.

Sekadar informasi Red Bull didirikan oleh Dietrich Mateschitz 36 tahun yang lalu. Sebelum mendirikan Red Bull, Mateschitz adalah seorang eksekutif di bidang pemasaran untuk perusahaan barang konsumsi di Jerman.

Mendirikan Red Bull merupakan kolaborasi dengan pengusaha Thailand Chaleo Yoovidhya. Dia terinspirasi mendirikan usaha ini pada 1982 saat sedang duduk di sebuah bar Hotel Mandarin Hong Kong. Di sana dia tak sengaja mencicipi minuman berenergi buatan Chaleo Yoovidhya, dengan merek Krating Daeng. Dia sangat menyukai rasa minuman tersebut.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk banting setir ke bisnis minuman berenergi. Hingga keduanya sepakat untuk menciptakan Red Bull.

Debut perdana dimulai pada 1987 di Austria lalu Red Bull mulai masuk ke pasar internasional pada 1989 ke Hungaria dan Slovenia. Setelah itu Red Bull mulai masuk ke Pasar Amerika Serikat (AS) pada 1997.

Artikel ini telah tayang di detikFinance dengan judul Kisah Anak Pewaris Saham Red Bull yang Tajir Melintir

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads