.webp)
Riuh pencopotan Dikdik Suratno Nugrahawan sebagai Pj Wali Kota Cimahi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuai reaksi DPRD Kota Cimahi.
Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain mengatakan kalau pihaknya kecewa karena alasan penggantian Dikdik yang disampaikan Mendagri Tito dinilai kurang tepat dan di ruang publik.
"Kami DPRD Cimahi agak kecewa karena alasan yang disampaikan Mendagri kurang tepat. Apalagi Pak Dikdik ini kan masa jabatannya juga akan segera berakhir setelah dilantik 22 Oktober 2022," ujar Achmad saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cimahi, Selasa (10/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ujung-ujungnya, kata Achmad, pengumuman itu juga membuat gaduh meskipun penunjukan Pj kepala daerah menjadi kewenangan mutlak dari Kemendagri dan tidak bisa diintervensi.
"Banyak juga yang sudah beranggapan kalau Pak Dikdik dicopot. Ini kan membuat gaduh karena ini (Pj) jabatan politik meskipun sifatnya penugasan, sehingga tak sedikit yang mengaitkan dengan politis," ujar Achmad.
Achmad mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu surat tembusan resmi terkait penggantian Dikdik dan nama-nama calon penggantinya yang sudah dikantongi Mendagri.
"Kami masih menunggu karena belum mendapat surat resmi dari Mendagri terkait Pak Dikdik dihentikan atau tidak diperpanjang. Termasuk siapa penggantinya juga tidak tahu," kata Achmad.
Sebelum Dikdik digantikan oleh nama lain, pihaknya sudah mengusulkan tiga nama untuk menjadi Pj Wali Kota Cimahi. Tiga nama itu ialah Dikdik Suratno Nugrahawan yang kini masih menjabat sebagai Pj Wali Kota Cimahi. Lalu Kepala BPSDM Jabar Hery Antasari, serta Kepala DPMD Jabar, Dicky Saromi.
"Tanggal 8 September sudah kami kirimkan tiga nama berdasarkan hasil rapat bersama fraksi. Ada Pak Dikdik, Pak Hery, dan Pak Dicky," ucap Achmad
(dir/dir)
